 |
| [Foto : Pimpinan Redaksi Media Jurnaljawapes Pujo Asmoro Bersama Anggota Polres Sidoarjo] |
Pujo Asmoro menyampaikan keprihatinannya atas maraknya fenomena wartawan yang tidak memiliki kemampuan menulis berita, namun tetap mengklaim diri sebagai jurnalis. Ia menyoroti keberadaan "wartawan odong-odong", atau wartawan yang hanya bermodal ID card dan surat tugas, tanpa kompetensi jurnalistik yang memadai.
“Banyak yang mengaku wartawan, tapi belum tentu jurnalis. Wartawan itu harus bisa menulis berita. Jika tidak, maka esensi profesinya hilang,” tegas Pujo Asmoro.
Menurutnya, di era kebebasan pers saat ini, banyak individu menjadi wartawan bukan karena kompetensi, tetapi karena kesempatan atau kedekatan dengan media tertentu. “Ada yang disebut wartawan CNN – (Can Nulis Nulis), atau wartawan (bodrek), yang hanya datang ke lokasi tanpa wawancara yang jelas, ujung-ujungnya hanya berharap uang bensin,” ujarnya.
Pujo Asmoro menegaskan bahwa Jurnal Jawapes memiliki komitmen kuat untuk menjaga kualitas dan integritas pemberitaan. Oleh karena itu, ia meminta seluruh wartawan yang tergabung di Jurnal Jawapes untuk aktif menyumbangkan berita dari daerahnya masing-masing.
“Kami ingin Jurnal Jawapes bisa dinikmati oleh masyarakat luas, dan menjadi contoh bagi media-media lain. Wartawan kami harus memberi atensi terhadap isu-isu di daerahnya, dan menuliskannya secara profesional,” imbuhnya.
Ia juga mengajak seluruh wartawan di Indonesia untuk terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri dalam menulis berita, demi menjaga martabat profesi jurnalistik di mata publik.
Dengan semangat profesionalisme dan tanggung jawab sosial, Pujo Asmoro berharap Jurnal Jawapes dapat menjadi media yang tidak hanya hadir secara formal, tetapi juga memberikan dampak positif melalui karya jurnalistik yang bermutu.
(Redaksi | Jurnaljawapes.com)
View
Redaksi Media jurnal Jawapes Surabaya. 
0 تعليقات