Junihari : Ketika KTP Jadi Jaminan Demi Kemanusiaan

[Foto : Junihari Relawan Asal Bojonegoro Yang mempunyai Kekuatan Besar]

Pasuruan | Jurnaljawapes.com – Di tengah riuhnya dunia yang sibuk dengan kepentingan pribadi, ada satu nama yang terus berdiri di garis depan kemanusiaan tanpa pamrih Junihari. Sosok relawan asal Bojonegoro ini membuktikan bahwa keikhlasan bisa menjadi kekuatan besar yang menggerakkan perubahan nyata.

Aktif sejak masa awal terbentuknya JIU (Jatim Emergency Unit) sebuah komunitas sosial yang berdiri jauh sebelum eksistensi media Jawapes Junihari dikenal sebagai pribadi yang tak ragu mengorbankan apapun demi membantu sesama.

“KTP saya ini sudah puluhan kali digadaikan. Bukan untuk diri saya, tapi demi pasien yang bahkan bukan keluarga saya,” ujarnya saat ditemui di Sumber Kelor, Selasa (29/08/2025).

JIU dikenal sebagai komunitas yang menyasar kelompok-kelompok marginal waria, janda miskin, anak jalanan, pengangguran, bahkan pasien miskin yang ditolak rumah sakit. Dalam komunitas ini, Junihari bersama tokoh lain seperti Pujo Asmoro terus berjuang dengan cara mereka sendiri turun langsung, tanpa protokol, tanpa kamera.

Menariknya, komunitas ini pernah bekerja bersama tokoh-tokoh nasional seperti Tri Rismaharini dan Mahfud MD, bahkan Iwan Fals tercatat pernah terlibat dalam penguatan gerakan sosial mereka.

Namun bagi Junihari, pengakuan bukanlah tujuan.

“Kalau hanya nunggu negara, kadang nyawa sudah keburu melayang. Kita ini harus jadi lilin kecil di kegelapan,” katanya sambil tersenyum lelah namun penuh keteguhan.

Meski berkali-kali harus mengurus ulang KTP-nya karena jadi jaminan rumah sakit, Junihari tak pernah mengeluh. Ia justru meyakini, setiap penderitaan orang lain yang bisa ia ringankan, adalah pahala yang lebih bernilai dari harta apapun.

Di tengah krisis kepercayaan pada banyak institusi, kisah Junihari adalah napas segar. Ia menunjukkan bahwa Indonesia masih punya harapan selama masih ada mereka yang bekerja dengan hati.

Jurnaljawapes menilai, tokoh seperti Junihari bukan hanya layak diberi apresiasi, tapi juga dijadikan inspirasi, khususnya bagi generasi muda yang ingin melihat perubahan, bukan sekadar mengeluh.

(Redaksi)

Baca Juga

View