Hampir 1 Bulan Jembatan Kacangan di Benjeng Gresik Ambruk, Begini Analisis Tim Investigasi


[Jembatan Kacangan di Benjeng Gresik yang telah Ambruk]



Gresik | Jurnal Jawapes - Sudah hampir satu bulan Jembatan Kacangan di Desa Bulurejo, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, ambruk. Progres pembangunan jembatan baru masih menunggu finalisasi analisis penyebab amblesnya pilar jembatan berusia 20 tahun itu.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani membentuk tim investigasi Jembatan Kacangan. Tim berjumlah tujuh orang, terdiri dari pegawai Dinas PUTR, perguruan tinggi, konsultan perencana yang disupervisi oleh Asisten Pembangunan dan Ekonomi Setda Gresik.

Kepala Dinas PUTR Gresik, Ahmad Hadi mengatakan, butuh waktu untuk menganilisis penyebab ambruknya jembatan.

"Untuk tahapan jembatan kacangan saat ini sedang finalisasi hasil analisis penyebab amblesnya pilar jembatan dan simultan dengan penyusunan desain jembatan yang baru. Perkiraan tim teknis, proses perencanaan dan finalisasi desain butuh waktu sekitar 2 bulan, sehingga bulan ketiga sudah bisa ditenderkan pekerjaan konstruksinya," tutur Hadi. 

Jembatan yang menghubungkan antara Kecamatan Benjeng dan Kecamatan Kedamean itu ambruk pada Hari Minggu (19/12/2021).

Jembatan dengan panjang kurang lebih 48 meter itu ambruk sekitar pukul 15.00 WIB. Akibatnya, akses jalan antar desa terputus total dan diharuskan untuk memutar di sebelah barat lokasi Jembatan.

Berbagai spekulasi timbul mengenai penyebab amblesnya Jembatan Kacangan, di antaranya adalah akibat berubahnya aliran sungai dari awal jembatan dibangun pada tahun 2002 silam itu hingga sekarang.

Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman mengungkapkan bahwa aliran sungai mengalami perubahan dan mengakibatkan skoring pada bangunan.

"Perubahan aliran sungai dan derasnya arus menyebabkan skoring pada bangunan jembatan, sehingga terjadi pengikisan pada area tiang yang menyangga jembatan," jelas Achmad Washil saat meninjau ambruknya Jembatan Kacangan Senin (20/12/2021) lalu.

Bupati Gresik menginstruksikan kepada kepala desa untuk benar-benar menutup akses ke jembatan, untuk memastikan jembatan tidak dilalui kendaraan, juga agar masyarakat tidak menjadikan jembatan yang ambles menjadi objek wisata baru yang justru akan membahayakan keselamatan masyarakat. (Y/T)
Baca Juga

View

Posting Komentar

0 Komentar

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan