Rosman: Banyak Aspek yang Harus Dipertimbangkan Dalam Realisasi Proyek Wisata Religi di Kota Pasuruan


[Foto Masjid Kamu' Al-Anwar Kota Pasuruan]

Pasuruan | Jurnaljawapes - Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan terus berbenah untuk mengembangkan kawasan wisata religi terintegrasi di kawasan masjid Jami’ Al Anwar. Salah satunya dengan mendirikan payung ala Masjid Nabawi di Madinah. Namun tak sedikit masyarakat sekitar menuai pertanyaan atas kemanfaatannya yang di nilai terlalu dipaksakan hingga saat ini program itu pun mulai dilaksanakan. 

Sebelumnya Walikota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) pernah mengatakan, bahwa akan menyulap kawasan tersebut, dengan dana yang dibutuhkan dan tidak sedikit pula. Gus Ipul memperkirakan, kalau proyek itu butuh anggaran yang tidak sedikit bahkan hingga mencapai Rp100 miliar. Namun pada saat realisasi proyek revatilisasi itu hanya dianggarkan senilai total hanya Rp35 milliar.



"Sebelumnya Gus Ipul mengajukan total keseluruhan Rp100 milyar yang diperuntukkan untuk pekerjaan payung, trotoar, lampu dan insfratruktur lainnya," kata Rosman.

Namun dalam realisasinya anggaran yang diperuntukkan untuk pembangunan realisasi program proyek alun-alun itu hanya Rp35 millyar, sehingga program tersebut oleh beberapa tokoh aktifis dan masyarakat kota Pasuruan di nilai sangat di paksakan.

Dikutip dari sumber pemberitaan yang ada bahwa Gus Ipul berdalih dan sangat optimis atas konsep Pasuruan Kota Madinah yang di dalamnya ada wisata religi terintegrasi bakal terealisasi. Dikabarkan pula sebelumnya bahwa harga payung itu mencapai Rp5 millyar per satu unit namun dalam realisasi proyek payung saat ini hanya 6 dari rencana awal 9 payung.

Lebih lanjut, Rosman salah satu pengusaha muda dan mantan aktifis LSM senior mengaku bahwa sebelumnya sependapat dengan konsep pengembangan wisata religi terintegerasi, tak terkecuali di Kota Pasuruan-Jawa Timur itu.

Sebelumnya, beberapa bulan lalu Gus Ipul pernah memaparkan konsep tersebut dikalangan pejabat di Jakarta. Waktu itu, saya menilai dan juga setuju, dimana potensi wisata religi memang bagus dan perlu digarap serius demi mendongkrak perekonomian masyarakat.

"Sebelumnya saya sependapat dan mendukung dengan gagasan Wali Kota Pasuruan pada waktu itu, karena wisata religinya ini juga dinilai sangat dan diperlukan di daerah guna untuk mendorong perekonomi masyarakat, namun berjalannya waktu perlahan saya sedikit meragukan mengingat beberapa pertimbangan baik satu diantaranya dari kesediaan anggaran, teknis juga dalam realisasi dll," terangnya, kepada wartawan jurnaljawapes.com, Kamis (21/07).

Kalau melihat riwayat dari sejarah Kota Pasuruan, baik dari berdirinya masjid Jami' Al-Anwar hingga karakter masyarakat akan tradisi ziarah yang ada, memang kota Pasuruan selayaknya diberikan fasilitas pelayanan publik bagi para peziarah sehingga tercipta nuansa kenyamanan dan keindahan didalamnya.

Oleh sebab itu, pelaksanaan proyek wisata religi ala Madinah Kota Pasuruan saat ini, Rosman mengatakan bahwa Pemkot Pasuruan (pihak-pihak dinas terkait) supaya benar-benar dan bersungguh-sungguh dalam menyusun master plan maupun schedule dalam pelaksanaan di lapangan.

"Banyak sekali yang harus di perhatikan saat pelaksanan proyek tersebut, agar program proyek wisata religi itu dapat berjalan sesuai harapan bersama," tandasnya.

Editor     : Hasan

Jurnalis : Rachmat


Baca Juga

View

Posting Komentar

0 Komentar

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan