Pasuruan | Jurnaljawapes - Terkait aduan warga masyarakat desa Bulukandang yang baru baru ini heboh dan bikin Kepala Desa benar - benar harus mampu meredamnya kerena selain terkait dana - dana bansos masih ada lagi yaitu terkait penjaringan tenaga kerja lokal, karena kini desa bulukandang kecamatan prigen lagi bermunculan beberapa perusahaan baru, diharapkan pabrik pabrik tersebut mampu mengentas serta meningkatkan perannya dalam mengatasi permasalahan sosial seperti kemiskinan dan pengangguran, Rabu (7/9).
Dua Hal yang menjadi Topik berita Jurnaljawapes hari ini sangat menarik karena kepala desa bulukandang dapat menjelaskannya secara rinci dan detail dari 2 pertanyaan yang sempat menyita waktu kesehariannya bagaimana tidak dalam kurun waktu dirinya menjabat, bulukandang benar benar beda dengan bulukandang sebelumnya, berikut penjelasan Wahi A, ST 57 thn, "Khusus desa bulukandang jika ada permintaan karyawan dari perusahaan perusahaan yang berdiri di desa ini, saya share ke pak Kasun pak Kasun se desa bulukandang, bahkan, saya saat ini menerima 140 lamaran dan sedikitnya ada 12 orang yang sudah saya masukkan sebagai karyawan di perusahaan, baru - baru ini ada lowongan supir butuh B1, tapi bulukandang belum ada yang punya SIM tersebut, warga bulukandang yang bisa nyetir banyak, tetapi yang memiliki B1 belum ada, akhirnya perusahaan menerima tenaga supir tersebut dari luar desa bulukandang, Bulukandang tidak termasuk tenaga ahli, tidak termasuk security, tidak termasuk Cleaning service," jelas Kades.
Wahi juga menambahkan, "Terkait BLT bisa dirubah pada awal tahun, dengan catatan ada laporan dan bersyarat, bulukandang 52% penerima BLT, bahkan kekhawatiran akan dampak kemiskinan dan kurang pangan bulukandang selama Covid 19 fokus ke sektor sosial, sedikitnya ada 7 macam bansos, belum termasuk bengkok saya, yang juga saya bagikan hasilnya dengan cara membagikan berwujud beras," Imbuhnya
Penerima BLT ini seleksinya sangat ketat dan tidak sembarangan, karena yang menyeleksi Khususnya dana BLT ada tim dari relawan RT, RW, kepala Dusun, BPD dan masih di godok lagi di tingkat Desa 138 warga penerima BLT tidak bisa menerima bantuan ganda.
"Kita ada 7 macam bansos seperti: BLT, BPNT dan PKH bisa diterima oleh warga setiap bulan sekali, sedangkan BK (Bantuan Khusus Seperti dari puskesmas, kepolisian, tentara dan perusahaan dapat sewaktu waktu," tegas Wahi.
sementara seorang lansia yang hidup dengan dinding papan dengan lantai tanah, Kamerun 89 THN dalam kondisi sakit sakitan dan mulai memikun ini mengaku sempat mendapatkan bantuan langsung tunai tetapi dalam kisaran thn 2022 ini sudah tidak mendapatkan lagi. Kepada tim jurnal Mbah kamerun yang dalam kondisi lunglai itu mengatakan, "Aku biyen tau oleh bantuan, sak Iki wes gak tau oleh (dulu saya dapat tapi sekarang sudah tidak dapat)," ujarnya
Dalam kesempatan yang sama inisial D yang mendampingi Mbah Kamerun menyayangkan orang yang lemah namanya di coret, tetapi orang Yang mampu kok malah dapat BLT setiap bulannya, celetuknya
Ditempat lain Ada seorang ibu yang namanya dicoret diganti penerima baru, Dalam kesehariannya ibu Wasi'a mengaku berpenghasilan antara 15.000 sampai 20.000 dari hasil berjualan di sebuah sekolah TK Islam di Dusun Bulukrajan, mengaku pernah dapat Program BLT 3 x 300.000 tapi sampai saat ini tidak dapat jatah progam BLT lagi, sempat menanyakan ke Pak RT, namun pak RT mengatakan Sudak tidak dapat lagi.
Wasi'a mengatakan, "Saya sempat menanyakan pada pak ketua RT, pak kok aku wes gak oleh jatah maneh (bahasa jawa) pak kok saya tidak dapat jatah lagi, jawab pak RT, iya kitir sampean gak onok (iya data sampen tidak ada), akhirnya saya cukup diam dan gak berani nanya nanya lagi," kata Wasi'a
Dalam kesempatan yang sama tim Jurnaljawapes Pun mengklarifikasi kepada ketua RT 02 Rw 05 Dusun Bulukrajan Desa Bulukandang Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan, Ketua RT Puji 48Thn menjelaskan, "Mbah Kamerun sudah dapat sembako, makanya haknya dalam program BLT dialihkan ke yang lain, kalau Bu wasi'a memang sudah tidak menerima BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan sembako. Semua data penerima Program bantuan Dana - dana tersebut saya terima Sejak saya menjadi ketua RT pada 2021, sudah ada data nama nama penerima BLT sebanyak 10 orang belum termasuk penerima sembakonya," Pungkas Puji
Editor : Hasan
Jurnalis : Hamim
0 Komentar