Kronologi Kakak Kelas yang Mengeroyok Siswa SD di Malang Jawa Timur


[Korban pengeroyokan siswa SD saat berada di Rumah sakit]

Malang | Jurnaljawapes - Seorang siswa sekolah dasar (SD) di Desa Jenggolo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang berinisial MWF (7) diduga jadi korban pengeroyokan hingga koma.

Pelaku penganiaya disinyalir berjumlah sekitar tujuh anak yang merupakan kakak kelas korban. Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Jumat, 11 November 2022 lalu.

Hal itu disampaikan ayah korban bernama Edi Subandi. Ia lantas menceritakan kronologisnya.

Kronologi Kejadian

Saat itu putranya telat pulang sekolah, lalu menangis histeris. Namun, korban tidak menceritakan apa penyebabnya.

"Ke kita (orang tua korban) tidak berani bilang," ujarnya, Rabu (23/11/2022).

Keesokan harinya, lanjut dia, korban muntah-muntah sehingga memutuskan untuk tidak masuk sekolah.

"Saya pikir tifusnya kambuh, saya periksa ke bidan langganan. Mualnya mereda tapi tetap pusing," katanya menambahkan.

Tiga hari kemudian, pusing kian parah hingga korban kejang-kejang. Keesokan paginya dibawa ke rumah sakit dan saat ini kondisinya telah membaik.

Korban akhirnya memberanikan diri menceritakan apa yang dialami.

"Ternyata telat pulang sekolah itu di parkiran sekolah diseret empat anak kakak kelasnya menuju Bendungan Sengguruh, lalu ditendang kepala dan dadanya sempat sesak nafas," ujarnya.

Para pelaku diketahui merupakan siswa satu sekolah. Mayoritas kelas 6 SD. Penganiayaan atau pengeroyokan itu bermotif pemalakan.

"Dia tidak pernah cerita, ternyata korbannya sudah banyak (selain MWF). Kalau tidak dikasih uang, Pasti ada kekerasan," katanya.

Lantaran peristiwa yang dialami anaknya mengancam nyawa, pihaknya memutuskan untuk melapor polisi. "Ini urusannya nyawa," ujarnya.

Sementara, Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan kasus dugaan pengeroyokan atau penganiayaan sudah ditangani penyidik. Visum juga telah dilakukan.

"Penyidik sudah melakukan pemeriksaan pihak sekolah dan tujuh anak diduga pelaku penganiayaan," ujarnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, diketahui korban memang acap kali jadi sasaran penganiayaan. "Kerap jadi korban bullying dan penganiayaan sejak kelas 1," ujarnya.



Editor      : Hasan

Jurnalis   : RMT/Zul (Red)
Baca Juga

View

Posting Komentar

0 Komentar

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan