Ngaku Sudah MoU Dan Bayar Sejumlah Uang ke Asosiasi Media, Oknum Kades Kecewa Berikut Penjelasannya

     [Ilustrasi foto Kepala Desa]

Gresik | Jurnaljawapes.com - Dalam minggu terakhir Kabupaten Gresik semakin keruh saja dengan adanya pemberitaan komunitas yang menamakan dirinya Komunitas Wartawan Gresik (KWG) yang siap menjadi tameng bagi para kepala desa di Kabupaten Gresik, Selasa (23/5/2023).

Pemberitaan ini semakin nyata, pada saat wartawan jurnaljawapes.com melakukan penelusuran lebih dalam lagi terkait masalah ini, ternyata memang benar adanya bahwa Para kepala desa di Gresik di duga telah melakukan Mou dengan KWG dan PWI dengan menandatangani kontrak yang setiap tahun nya membayar sebesar 5 jt rupiah dengan masa kontrak selama 6 tahun kepada KWG dan PWI yang mana anggaran tersebut di ambilkan dari Dana APBDes.

Lebih lanjut, dan sewaktu awak media silaturahmi ke salah satu kantor desa tepatnya di kecamatan Sidayu, Kepala desa sempat mempertanyakan status dari awak media jurnaljawapes.com, apakah masuk dalam KWG / PWI. 

Yang tentunya, hal ini sangat menarik untuk di konfirmasi lebih lanjut. Dalam keterangan oknum kepala desa di kecamatan Sidayu ini dia mengungkapkan, "Iya memang kami kontrak dengan KWG dan PWI, kami membayar 5 juta per tahun, yang rencana nya akan kontrak selama 6 tahun dan anggaran itu di ambilkan dari dana APBDes," ungkapnya.

Lebih jauh lagi dan saat ditanya untuk apa sampai bersedia membayar dan teken kontrak oknum kepala desa mengatakan, "Itu untuk pendampingan dan menghalau wartawan - wartawan yang sering datang ke Desa - Desa dan sering menanyakan tentang pembangunan dan anggaran di Desa, serta melakukan pemerasan dan menulis pemberitaan yang tidak baik, sehingga bisa menghambat dan mengganggu pekerjaan kami," imbuhnya lagi. 

Oknum kades tersebut juga mengaku kecewa dan menyayangkan, karena jika pihaknya sudah Mou dengan KWG dan PWI namun mengapa masih ada wartawan yang masuk ke desanya.

"Kalau kami sudah teken kontrak namun masih ada wartawan dari luar KWG dan PWI yang bertamu ke Desa, untuk apa kami harus kontrak dengan mereka, percuma juga, dan kalau sampeyan dari KWG silahkan ke perwakilan sampeyan karena kecamatan Sidayu untuk KWG di dampingi oleh saudara (sebut oknum KWG red) ," jelasnya.

Masih di Kecamatan Sidayu, namun di Desa yang berbeda kepala desa ini juga  mengatakan, "Memang betul ada kesepakatan itu, namun sebenarnya itu gak perlu, pake kontrak - kontrak Mou apalah itu, kalo kita sudah niat membangun desa dan kita sudah bekerja secara transparan dan benar, kenapa mesti takut pada wartawan yang datang, yang mempertanyakan tentang pembangunan di desa, kita temui dan kita jawab saja," ujarnya sambil tersenyum. 

Saat di tanya apakah dia sudah membayar uang kontrak dengan KWG dan PWI, dan pernah di peras oleh oknum wartawan nakal, kepala desa tersebut mengatakan belum pernah di peras dan belum membayar uang kontraknya. 

"Belum pernah di peras sih, semoga tidak pernah, dan saya belum bayar, masih tak pikir dulu dampaknya seperti apa nantinya," Pungkasnya.


Editor        : Hasan

Jurnalis    : Y/T
Baca Juga

View

Posting Komentar

0 Komentar

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan