![]() |
[Foto : Direktur RS Wates Husada dr Titin Ekowati Memegang Surat MoU] |
Rencana pembangunan BDRS ini ditandai dengan MoU antara RS Wates Husada dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gresik.
Direktur RS Wates Husada dr. Titin Ekowati mengatakan, alasan membangun BDRS berawal dari tingginya permintaan darah sementara akses untuk mengambil ke PMI Gresik jauh.
“Jadi selama ini kami lebih banyak ambil darah ke PMI Mojokerto Kota dibandingkan ke PMI Gresik. Sebab akses jalan ke Mojokerto lebih mudah dan cepat,” ujar dr. Titin, Kamis (12/12/2024).
“Dalam sebulan, kami bisa habis Rp25 juta untuk ambil darah ke Mojokerto. Sementara Gresik hanya Rp4juta,” imbuhnya.
Dijelaskan dr. Titin, BDRS merupakan suatu unit pelayanan di rumah sakit yang bertanggung jawab atas tersedianya darah untuk transfusi yang aman, berkualitas dan dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Rumah Sakit nanti berkewajiban menyimpan darah yang telah diuji saring oleh UTD PMI dan melakukan uji cocok serasi berdasarkan perjanjian kerjasama antara UTD PMI dan Rumah Sakit yang bersangkutan.
“Kami targetkan bangun BDRS tahun 2025. Ini bakal jadi yang pertama ada di RS Swasta se-Kabupaten Gresik,” ungkap koordinator Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSSI) Wilayah Pantura (Gresik, Lamongan, Tuban dan Bojonegoro) tersebut.
Adapun beberapa fasilitas yang bakal disediakan yakni penerimaan formulir dan sampel darah pasien, pengujian golongan darah donor dan pasien, uji silang serasi (crossmatching) darah donor dan pasien, hingga penyediaan dan pendistribusian darah.
“Kami siapkan 2 sampai 3 orang yang menjalankan. Sebelumnya mereka bakal dilatih di PMI Gresik. Selama pengoperasian awal bakal didampingi petugas PMI Gresik,” terang dr. Titin.
(Yan/ul)
View
0 Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments