Mereka Bukan Sekadar Wartawan: Inilah Para Petinggi Jurnaljawapes dengan Kemampuan Spiritual yang Tak Biasa

[Foto : (Kiri) Penasehat Jurnaljawapes Prof Eros Suroso,(tengah) Pimpinan Redaksi Jurnaljawapes Pujo Asmoro,(Kanan) Komisaris Jurnaljawapes Junihari]
Jawa | Jurnaljawapes.com – Di balik tajamnya pena dan beraninya liputan dari Jurnaljawapes, ternyata tersembunyi kekuatan yang tak kasat mata. Para petinggi media ini bukan hanya piawai dalam meramu berita dan mengungkap fakta, namun juga menyimpan kemampuan supranatural yang membuat mereka layak dijuluki "Para Penjaga Dimensi Tak Terlihat."

Junihari, Komisaris Pemegang Ilmu Kebatinan Kejawen

Junihari bukan sekadar komisaris di tubuh Jurnaljawapes. Sosok kharismatik ini dikenal sebagai seorang yang mendalami ilmu kebatinan dan kejawen tingkat tinggi. Ia mampu membaca energi batin seseorang hanya melalui tatapan. Dalam berbagai situasi, Junihari kerap menjadi peneduh spiritual bagi para wartawan yang mengalami gangguan gaib selama bertugas. "Berita harus disampaikan dengan keberanian, tapi harus juga dilindungi oleh laku batin," ujarnya suatu kali dalam diskusi tertutup redaksi.

Pujo Asmoro, Pemimpin Redaksi dan Ahli Ruqyah Nusantara

Tak hanya memimpin redaksi dengan tegas, Pujo Asmoro juga dikenal sebagai praktisi spiritual yang telah menolong banyak orang melalui metode ruqyah dan terapi energi. Berasal dari Ponorogo, tanah yang lekat dengan aura mistik, Pujo mampu meredam gangguan makhluk halus hingga menetralisir energi negatif dari lokasi angker. Banyak liputan mistis yang akhirnya bisa tayang berkat bantuan "pembersihan jalur" olehnya.

[Foto : Prof Dr HM Eros Soeroso SH. MH Dengan Kanjeng Prabu Wira Bhumi Kasunanan solo]
Prof. Eros Suroso, Penasehat Spiritual dan Bapak Angkat Komisaris Junihari 

Sosok yang satu ini adalah ruh kebijaksanaan di balik layar Jurnaljawapes. Prof. Eros Suroso, yang dikenal sebagai Bapak Angkat dari Komisaris Junihari, bukan hanya tokoh intelektual, namun juga seorang ahli spiritual berkelas tinggi. Ia sering menjadi penuntun batin dan pembimbing etika supranatural bagi seluruh jajaran redaksi. Dalam banyak kesempatan, Prof. Eros memberi wejangan spiritual agar Jurnaljawapes tetap berjalan di jalur terang, tidak tergelincir oleh kesombongan batin atau godaan gaib.

“Berita yang ditulis dengan niat suci akan membawa keberkahan, bukan hanya bagi pembacanya, tapi juga bagi semesta,” demikian pesan beliau.

Sangheyang Hamim, Pelestari Cerita Gaib dan Penjaga Ilmu Leluhur

Sebagai salah satu pilar dalam tim peliputan budaya dan sejarah gaib Nusantara, Sangheyang Hamim dikenal dengan kemampuannya mengakses "pustaka gaib" yang hanya bisa dimasuki oleh mereka yang sudah terikat secara spiritual. Ia adalah penjaga cerita-cerita tua, legenda dan ajian leluhur yang nyaris punah. Saat berada di tengah hutan, ia seperti menyatu dengan alam, mampu berbicara dengan ‘penunggu’ di sana layaknya sahabat lama.

Riyan, Kordinator Liputan Bertangan Dingin dan Mata Ketiga

Kordinator Liputan yang satu ini dikenal dengan sikap kalem tapi mematikan. Riyan memiliki kemampuan untuk 'melihat' lebih dari apa yang tampak di permukaan. Dalam banyak kasus, ia menemukan fakta tersembunyi bukan hanya dari investigasi biasa, tapi juga dari petunjuk alam dan mimpi-mimpi yang ia tafsirkan secara akurat. Wartawan di bawah koordinasinya sering mengatakan: “Kalau Mas Riyan sudah mimpi buruk soal narasumber, pasti ada yang tidak beres.”

Prayitno, Kabiro Lamongan dengan Waskita Leluhur

Kabiro (Kepala Biro) Jurnaljawapes Lamongan ini adalah pribadi sederhana, namun punya kekuatan batin waskita. Banyak orang bilang, Prayitno mewarisi ilmu dari eyang buyutnya yang dulunya seorang dukun kasepuhan. Ia dikenal bisa mendeteksi keberadaan santet, teluh, atau energi negatif di suatu lokasi. Beberapa wartawan bahkan menyaksikan sendiri bagaimana ia membatalkan rencana peliputan ke tempat tertentu setelah mendapat “bisikan” dari leluhur.

Tak heran jika Jurnaljawapes kini dijuluki oleh sebagian kalangan sebagai Majelis Jurnalistik Gaib Nusantara. Di tengah era digital yang serba rasional, keberadaan mereka justru menjadi penyeimbang antara dunia nyata dan dunia tak kasat mata. Bagi mereka, menulis berita bukan hanya soal akurasi, tapi juga keberanian menyusuri lorong-lorong yang tak semua orang sanggup memasukinya.

Mereka adalah wartawan, sekaligus penjaga keseimbangan spiritual.

(Redaksi)


Baca Juga

View

إرسال تعليق

0 تعليقات

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan