![]() |
| [Foto : Wajah Ceria Peserta Bimbingan belajar Kegiatan Belajar Tani di Pelataran Gunung Arjuno] |
Sejak pagi hari, wajah-wajah ceria peserta tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang dimulai pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB. Konsep belajar di alam terbuka sengaja dipilih untuk menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan sekaligus menghindarkan anak-anak dari kejenuhan belajar di dalam ruang.
Kepada jurnaljawapes.com, Heny menjelaskan bahwa Pelataran Gunung Arjuno dipilih karena memiliki fasilitas alam yang sangat mendukung proses pembelajaran.
“Kami sengaja memilih lokasi ini karena areanya luas, panoramanya indah, dan sangat relevan dengan materi cinta alam melalui belajar tani. Anak-anak bisa belajar langsung dari lingkungan sekitar, bukan hanya teori,” ujar Heny.
Menurutnya, lokasi tersebut sangat representatif karena tersedia beragam unsur edukasi, mulai dari tanaman pertanian, kandang domba sebagai unsur peternakan, kolam ikan dari sektor perikanan, hingga keberadaan dapur UMKM keripik nangka yang dimanfaatkan sebagai media peraga pembelajaran.
Heny juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Agus Suyanto, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, yang telah memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Suyanto yang telah memfasilitasi tempat, tenaga, serta sarana pendukung baik teknis maupun nonteknis sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar,” ungkapnya.
Sementara itu, Jamal, salah satu perwakilan orang tua peserta, mengaku bersyukur dengan metode pembelajaran yang diterapkan oleh LG Learning. Menurutnya, metode belajar sambil bermain di alam terbuka memberikan dampak positif terhadap perkembangan anak.
“Saya melihat anak menjadi lebih mandiri, mudah bergaul, dan mampu mengontrol emosi. Kemampuan berhitungnya juga meningkat pesat, mulai dari penjumlahan, pengurangan, perkalian hingga pembagian dengan teknik Jarimatika,” tutur Jamal.
LG Learning sendiri saat ini mengembangkan bimbingan belajar di beberapa wilayah, antara lain Jatiarjo Prigen, Kemiri Sukorejo, dan Rembang. Materi yang diajarkan meliputi pelajaran umum, Bahasa Inggris, calistung untuk PAUD dan TK, hingga keterampilan dasar dengan peminatan khusus.
Untuk menjaga kualitas pembelajaran, setiap tutor hanya mendampingi maksimal lima anak, menyesuaikan dengan tingkat kesulitan materi.
Sebagai pemilik LG Learning, Heny menegaskan bahwa lembaganya berdiri atas dasar kecintaan terhadap anak dan dunia pendidikan.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga memiliki nilai, karakter, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah. Metode kami dikemas melalui bermain agar anak lebih aktif dan percaya diri,” jelasnya.
Selain itu, LG Learning juga mengembangkan program ‘Jelajah Nusantara’ sebagai pilot project untuk menggali wawasan anak terkait sosial, lingkungan hidup, serta ekosistem alam.
Kegiatan ini ditutup dengan refleksi pembelajaran dan penguatan nilai-nilai cinta alam sebagai bekal penting dalam membentuk generasi yang cerdas, berkarakter, dan peduli lingkungan.
(Hamim)
View




0 تعليقات
Hi Please, Do not Spam in Comments