![]() |
| [Foto : K.A.Agustinus,SE (Gus Tri) kiri Foto bersama Hyank Willdow seorang tokoh seni dan budayawan dari Kota Pahlawan] |
Pembukaan pameran dilakukan oleh Agus “Koecink” Soekamto, perupa sekaligus penulis seni rupa, dan dimeriahkan dengan sajian musik oleh M. Rijal. Sejumlah tokoh turut hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Komisi A, Erik Komala, beserta jajaran undangan lainnya.
Pameran ini menghadirkan karya dari 32 pelukis, termasuk perupa dari Jakarta dan Surabaya, dengan ragam corak dan gaya yang mencerminkan karakter serta kekhasan masing-masing seniman. Pengunjung tampak antusias, tidak hanya berfoto bersama para perupa, tetapi juga menikmati keberagaman ekspresi visual yang ditampilkan dalam setiap karya.
Selain menampilkan keindahan seni rupa, pameran ini juga mengusung nilai kepedulian sosial. Sebagian hasil penjualan karya seni dialokasikan untuk membantu korban bencana di Sumatera dan sejumlah daerah lainnya, menjadikan seni sebagai medium empati dan solidaritas kemanusiaan.
Tokoh spiritual budaya sekaligus Duta Budaya dan Asisten Pemahat Surabaya, KA. Agustinus, S.E. (Gus Tri), mengapresiasi kegiatan tersebut. Kepada tim Jurnaljawapes.com, Senin (15/12/2025), ia menyampaikan pandangannya mengenai makna peringatan Hari Nusantara.
“Saya sangat menikmati dan mengapresiasi kegiatan ini. Harapan kami, acara seperti ini tidak berhenti sebagai seremonial belaka. Lebih dari itu, kegiatan seni dan budaya harus menjadi ruang pembelajaran, terutama bagi generasi muda,” ungkap Gus Tri.
Menurutnya, generasi muda perlu terus didorong untuk mengenal dan mencintai budaya bangsanya sendiri agar tidak tergerus oleh arus budaya asing.
“Banyak generasi muda hari ini yang mungkin tidak mengalami langsung sejarah panjang Nusantara. Karena itu, penting bagi mereka untuk mau belajar dan memahami budaya sendiri,” tambahnya.
Gus Tri juga menegaskan bahwa Hari Nusantara memiliki makna yang melampaui sekadar hitungan waktu atau peringatan keberapa.
“Hari Nusantara tidak bisa disamakan dengan peringatan lainnya, karena ini berbicara tentang budaya yang tidak mengenal batas waktu. Budaya Nusantara hidup, tumbuh, dan terus berjalan,” pungkasnya.
Melalui pameran seni rupa ini, peringatan Hari Nusantara diharapkan tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga menjadi momentum penguatan identitas budaya, solidaritas sosial, serta kesinambungan nilai-nilai Nusantara di tengah tantangan zaman.
(Hamim)
View


1 تعليقات
Editornya jeli dalam detail setiap kalimat
ردحذفHi Please, Do not Spam in Comments