Gerbang Tani Kabupaten Pasuruan Uji Gandatop di Musim Penghujan, Petani Harap Jadi Solusi Efisiensi Pupuk

[Foto : Agus Suyanto Ketua Pengurus GERBANG TANI Kabupaten Pasuruan (Tengah memegang produk GANDATOP)]
Pasuruan | Jurnaljawapes.com - Gerbang Tani Kabupaten Pasuruan kembali melaksanakan demplot (demonstration plot) nutrisi GANDATOP pada tanaman padi. Kegiatan ini bukan kali pertama dilakukan, melainkan kelanjutan dari uji coba sebelumnya yang dinilai berhasil. Kali ini, demplot sengaja digelar pada puncak musim penghujan sebagai bentuk uji ketahanan teknologi pertanian terhadap kondisi cuaca ekstrem.

Demplot dilaksanakan pada Rabo (17/12/ 2025) di lahan Kelompok Tani Dusun Dukuh, wilayah Pandaan. Tingginya curah hujan dipilih secara khusus karena kondisi tersebut merupakan tantangan terberat bagi petani padi. Pada musim hujan ekstrem, risiko serangan penyakit tanaman meningkat dan berpotensi menyebabkan gagal panen.

Beberapa risiko yang kerap muncul saat bercocok tanam di lahan dengan curah hujan tinggi di antaranya serangan penyakit dan virus, termasuk virus tungro. Pada lahan yang becek dan tergenang air, tanaman padi sangat rentan terserang virus ini, yang menyebabkan daun menguning, tanaman mengering, dan pertumbuhan terhambat. Penularannya yang cepat sering kali berujung pada penurunan produksi bahkan gagal panen.

Menjawab tantangan tersebut, Gerbang Tani Kabupaten Pasuruan bersama Kuwat Slamet, selaku formulator Gandatop asal Wonorejo, Pasuruan, kembali menerapkan pola teknologi pertanian yang sebelumnya sukses diuji di Desa Pelintahan, Kecamatan Pandaan. Metode serupa kini diterapkan di Demplot Sumber Kelor, lahan sawah milik Arifin di Lingkungan Dukuh, Kelurahan Kutorejo, Pandaan.

Kegiatan ini melibatkan sejumlah petani setempat dan mendapat dukungan dari Yayasan Punjer Agung Nusantara Damai Wibawa (PANDAWA). Antusiasme petani terlihat tinggi, mengingat demplot Gandatop diharapkan mampu menjadi solusi atas tingginya biaya pupuk serta kelangkaan pupuk bersubsidi yang kerap terjadi.

Ketua Pengurus DPC Gerbang Tani Kabupaten Pasuruan, Agus Suyanto, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, menegaskan bahwa demplot ini diharapkan dapat meringankan beban petani.

“Petani membutuhkan solusi yang nyata, terutama dalam efisiensi biaya pupuk dan keberlanjutan hasil panen, terlebih di tengah kelangkaan pupuk bersubsidi,” pungkasnya.

Sementara itu, Kuwat Slamet mengapresiasi keseriusan dan komitmen Agus Suyanto dalam memperjuangkan kemandirian petani. Dalam sambutannya, ia menyampaikan filosofi yang menggugah semangat kebersamaan.

“Jika dalam Pembukaan UUD 1945 disebutkan mengantarkan rakyat Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan, maka Gerbang Tani sanggup mengantarkan kemerdekaan petani Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Pasuruan pada khususnya,” tegasnya.

Kuwat menambahkan bahwa pihaknya sepakat untuk terus bahu-membahu meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan pertanian yang berkelanjutan, seiring meningkatnya minat petani terhadap produk Gandatop di Kabupaten Pasuruan.

Kegiatan “mupuk bareng” ini diikuti oleh sejumlah pihak, di antaranya Arifin selaku pemilik lahan, beberapa petani Dusun Dukuh, Agus Suyanto, Kuwat Slamet, Mahmud Syafi’i dari LP3 Jawa Timur, serta Chasanatul Qoriah, Bendahara Yayasan PANDAWA.

Mewakili petani, Arifin mengaku bangga dan bersyukur atas perhatian langsung dari Gerbang Tani Kabupaten Pasuruan dan formulator Gandatop.

“Kami sangat senang dan merasa diperhatikan oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya. Harapan kami, hasil panen ke depan semakin meningkat dengan harga pupuk yang terjangkau dan mudah didapatkan,” ujarnya.

(Hamim)

Baca Juga

View

Posting Komentar

0 Komentar

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan