Mpu Batu : Tahun 2026 Momentum Penguatan Sistem dan Kelembagaan Budaya Jawa Timur

[Foto : Empu Batu nomor empat dari kiri ke kanan]
Metropolis | Jurnaljawapes.com -Pembentukan Asosiasi Yayasan dan Perkumpulan Budaya Jawa Timur dinilai sebagai langkah strategis dan visioner dalam upaya pemajuan kebudayaan di Jawa Timur. Inisiatif ini tidak hanya patut diapresiasi, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam penguatan sistem dan tata kelola kebudayaan menuju tahun 2026.

Selama ini, perkembangan kebudayaan kerap terlihat dominan dalam bentuk kegiatan seremonial dan agenda-event budaya. Namun melalui asosiasi ini, arah pemajuan budaya mulai bergeser pada penguatan sistem manajemen, ketegasan administrasi, serta kelembagaan organisasi yang tertata dan berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan secara tegas oleh Ketua Umum Yayasan Pasopati Cakra Nusantara, yang akrab disapa Ki Bagus Mpu Batu. Menurutnya, penguatan sistem kelembagaan menjadi fondasi utama agar kebudayaan tidak hanya lestari, tetapi juga memiliki daya tawar dan arah kebijakan yang jelas.

“Dengan adanya asosiasi ini, kiprah organisasi budaya menjadi lebih terukur, legalitasnya jelas, serta selaras dengan gerakan pelestarian dan pemajuan kebudayaan di Jawa Timur,” ungkapnya.Jumat (26/12/2025).

Ki Bagus Mpu Batu menekankan bahwa kedudukan yayasan maupun perkumpulan budaya harus berbasis legalitas negara, tidak hanya sebatas Surat Keputusan tingkat daerah seperti wali kota, bupati, atau gubernur, melainkan terdaftar dan terlegalisasi langsung oleh Kementerian Negara Republik Indonesia. Hal ini penting untuk menjamin legitimasi, keberlanjutan, serta kekuatan advokasi kebudayaan ke depan.

Lebih lanjut, ia menilai langkah maju ini perlu menjadi catatan kritis sekaligus koreksi bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), khususnya di bidang kelembagaan, serta DPRD sebagai lembaga pengawas dan pembentuk kebijakan melalui Peraturan Daerah (Perda) maupun Peraturan Gubernur (Pergub) tentang kebudayaan.

“Tanpa sistem yang kuat, kebudayaan mudah terjebak pada simbolisme semata dan kehilangan arah strategis,” tegasnya.

Keberadaan Asosiasi Yayasan dan Perkumpulan Budaya Jawa Timur (ASYAKUMBUDJATIM) yang digagas bersama para pendiri yayasan dan perkumpulan berbasis pemajuan kebudayaan ini, terbukti mendapatkan respon positif dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, yang membidangi kebudayaan.

Bahkan, Komisi E DPRD Jatim menyatakan siap mendampingi dan memberikan dukungan penuh terhadap keberadaan serta perjuangan ASYAKUMBUDJATIM, sebagai mitra strategis dalam merumuskan arah kebijakan kebudayaan yang lebih progresif dan berkelanjutan.

Melalui penguatan sistem, kelembagaan, dan sinergi lintas sektor, tahun 2026 diharapkan menjadi momentum penting bagi kebangkitan kebudayaan Jawa Timur—bukan hanya sebagai warisan, tetapi sebagai kekuatan peradaban yang hidup, berdaya, dan bermartabat.

Salam Budaya.

Rahayu.

(Hamim)

Baca Juga

View

إرسال تعليق

0 تعليقات

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan