Pemerintah perpanjang PPKM 20 September, Luar Jawa-Bali evaluasi tiap minggu


[Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers daring]



Jakarta | Jurnal Jawapes - Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa-Bali pada 14-20 September 2021.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers daring yang dipantau dari Jakarta, Senin, mengatakan pemerintah akan terus memberlakukan PPKM dengan evaluasi mingguan.

“Pemerintah hari ini sekali lagi mempertegas pertanyaan banyak orang, saya ulangi, kapan PPKM Level Jawa Bali ini akan terus diberlakukan. Pemerintah menegaskan akan terus memberlakukan PPKM Level ini di seluruh wilayah Jawa Bali dan nanti Pak Airlangga sampaikan yang di luar Jawa-Bali, dengan melakukan evaluasi tiap satu minggu,” katanya, Senin (13/09).

Luhut menjelaskan, dalam penerapan PPKM level 4, 3 dan 2 yang dilakukan sejak tanggal 6-13 September 2021, perkembangan kasus secara nasional terus menunjukkan perbaikan yang sangat signifikan dan capaian yang terus membaik.

Hal itu dapat terlihat dari penurunan tren kasus konfirmasi secara nasional hingga 93,9 persen dan secara spesifik di Jawa-Bali turun hingga 96 persen dari titik puncaknya pada 15 Juli lalu.

“Yang tidak kalah penting, jumlah kasus aktif juga sudah turun di bawah 100 ribu pada hari ini. Hari ini kita kasus baru ada 2.577, kasus kesembuhan 12 ribu lebih. Saya kira ini progres yang sangat menggembirakan, tapi ketidakhatian kita juga harus harus jadi sangat penting,” katanya.

Luhut mengungkapkan pada penerapan PPKM yang dilakukan hingga minggu lalu, pemerintah akhirnya berhasil menurunkan status Bali menjadi PPKM level 3.

“Sehingga dari 11 kota/kabupaten level 4 pada minggu lalu, pada hari ini jumlahnya berkurang menjadi hanya 3 kota/kabupaten saja. Hal ini merupakan buah dari kerjasama semua pihak yang telah bersama-sama berhasil menjaga kondusivitas pemberlakuan PPKM,” imbuh Luhut.

Kendati situasinya terus membaik, mantan Menko Polhukam itu mengingatkan kecepatan vaksinasi dan implementasi PeduliLindungi serta protokol kesehatan masih tertinggal.

“Ini penting kita mengamati. Saya ulangi, kecepatan vaksinasi dan implementasi PeduliLindungi serta prokes masih tertinggal,” katanya.

Menurut Luhut, penurunan level PPKM di berbagai kota menyebabkan banyak euphoria dari masyarakat yang tidak disertai dengan implementasi protokol kesehatan dan penggunaan PeduliLindungi.

“Hal ini cukup berbahaya karena dapat mengundang gelombang berikutnya dari Covid-19. Ingat yang lalu kita kena Covid varian Alpha, sekarang kita hadapi varian Delta yang lebih dahsyat,” pesannya.

Airlangga: Kontribusi kasus Covid-19 luar Jawa-Bali 59,46 persen

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan COVID dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) menyampaikan kasus aktif di luar Jawa-Bali sedikit mengalami penurunan dan berkontribusi 59,46 persen terhadap kasus aktif COVID-19 secara nasional.

“Momentum penurunan kasus yang sudah kurang dari 100 ribu agar terus dijaga dan masyarakat diminta terus waspada karena pandemi ini masih naik turun dan varian Delta tidak bisa diprediksi,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers evaluasi dan penerapan PPKM secara daring di Jakarta, Senin (13/09).

Menko Airlangga juga menjelaskan perkembangan mingguan untuk masing-masing pulau. Sumatera tingkat kesembuhannya mencapai 91,96 persen, dengan fatality rate 3,54 persen dan perkembangan kasus aktifnya antara 9 Agustus-12 September turun 68,30 persen.

Kemudian Nusa Tenggara, tingkat kesembuhannya 95,03 persen, fatality rate 2,29 persen dan kasus aktifnya turun 81,66 persen. Lalu, tingkat kesembuhan di Kalimantan mencapai 93,21 persen, fatality rate 3,13 persen dan perkembangan kasus turun 74 persen.

“Maluku-Papua tingkat kesembuhan 84,29 persen, lalu fatality rate-nya 1,56 persen dan kasusnya turun 38,07 persen,” ujar Airlangga.

Sedangkan untuk Sulawesi kesembuhannya 93,54 persen, fatality rate 2,58 persen dan penurunan kasus aktif adalah minus 73,9 persen.

Kendati ada perbaikan COVID-19 di luar Jawa-Bali, Airlangga menegaskan penerapan level PPKM masih sama dengan yang diumumkan pada 6 September lalu dan akan disesuaikan kembali pada minggu depan.

“Evaluasi PPKM luar Jawa-Bali diberlakukan masih dalam 2 pekan, artinya PPKM luar Jawa-Bali berlaku 7-21 September namun evaluasinya tiap minggu,” pungkasnya.
Baca Juga

View

Posting Komentar

0 Komentar

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan