Hama Tikus merajalela, Bupati Gresik anjurkan Petani gunakan Robot pengusir Tikus


[Bupati Gresik, dalam kegiatan Sapa Petani di Desa Sukoanyar, Cerme - Gresik]

Gresik | Jurnal jawapes- 
Tikus, agaknya hewan yang satu ini merupakan musuh terbesar bagi Petani. Dalam acara Sapa Petani yang di selenggarakan di Desa SUKOANYAR Cerme, Gresik hari ini selasa (05/10/2021). 

kembali Bupati Gresik di minta untuk memberikan solusi, setelah beberapa waktu yang lalu juga diminta untuk memberikan solusi yang sama, untuk menanggulangi Hama tikus yang semakin merajalela di Desa GREDEK Duduk Sampeyan. Untuk membasmi hama Tikus yang selama ini menjadi salah satu kendala produktifitas gabah Petani, Bupati Gresik, Jawa Timur Fandi Akhmad Yani menganjurkan Petani memanfaatkan perkembangan teknologi, dengan menggunakan Robot pengusir tikus. 

Menurutnya, selain menggunakan cara tradisional dan alami, sebaiknya juga memanfaatkan robot. Dengan usaha yang beriringan antara cara tradisional dan cara modern ini. Dengan perpaduan ini diharapkan masalah hama tikus ini bisa segera dikendalikan.

“Kemarin saya sudah ketemu dengan anak-anak SMK Gresik untuk dibuatkan robot pengusir Tikus. Anak-anak SMK kita ini sangat pinter-pinter, dan juga menjadi langganan juara lomba robot,” ujar Gus Yani, sapaan akrabnya.

Dalam kesempatan kali ini, Bupati bersama Wakil Bupati Gresik juga menyerahkan bantuan kepada Kelompok Tani Desa Sukorejo, diantaranya traktor roda 4, jaringan irigasi Desa, jalan usaha tani dan Rubuha.

“Sejatinya, kesejahteraan para petani jadi target kita. Sukses panen, harga stabil. Itu sudah menjadi kebahagiaan bagi Pemerintah Daerah,” kata Gus Yani.

Dengan adanya kegiatan Sapa Tani ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik bersama Dinas Pertanian menginginkan musyawarah bersama saat memasuki musim tanam, serta memberikan motivasi kepada para petani dan mendengar langsung persoalan yang ada di sektor pertanian.

Kegiatan dimulai dengan panen padi yang secara simbolis dilakukan oleh Wabup, panen padi di Desa Sukoanyar ini merupakan panen padi yang ketiga, suatu hal yang istimewa mengingat rata-rata panen padi hanya dua kali.

Selain persoalan hama Tikus, petani juga meminta Bupati untuk segera merealisasikan janjinya menormalisasi Kali Lamong, mengingat musim penghujan sudah dekat.

Untuk persoalan ini, Wabup Gresik Bu Min menjelaskan, pengerukan sungai yang saat ini dilakukan bertujuan agar kedalaman sungai tidak semakin dangkal, sehingga debit air waktu musim hujan mampu ditampung dan tidak meluber ke sekitar.

“Kali Lamong selain di keruk, juga dibuatkan sudetan untuk mengisi waduk – waduk yang nantinya akan digunakan untuk mengairi lahan pertanian waktu musim Kemarau,” ujar Bu Min.Untuk diketahui, luas lahan pertanian di Kecamatan Cerme sebesar 6.668 hektar, produksinya 34.788 ton. (Y/T)
Baca Juga

View

Posting Komentar

0 Komentar

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan