Busi' Ah Glagasari Kapundut, Tokoh Karismatik Hindia Belanda Terkuak

[Foto: Almarhumah Busi'ah diapit putri dan cucunya di pintu Langit Prigen]

Pasuruan l jurnaljawapes.com - Dalam waktu sekejap Area Stasiun Sukorejo yang terletak di timur pasar Sukorejo Lingkungan Desa Glagasari Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan dibanjiri kerumunanan manusia laki laki, besar kecil, tua muda, sekilas dikira stasiun sukorejo di buka kembali, setelah tim telusur jurnal jawapes mendekat ternyata ada orang tua di lingkungan stasiun kapundut/meninggal dunia, saat Davi di tanya tim telusur jurnal jawapes pihaknya spontan menjawab, "Kita sedang menunggu mayat mbah Busi'ah, barusan kita mendapat kabar 20 menit lagi jenazah akan sampai di disini, bahwa sesuai informasi dari sebuah rumah sakit, jenazah busi'ah akan sampai beberapa saat," terang Davi.
Ternyata benar suara sirine dari kejauahan radius kurang lebih 500m pun terdengar sangat keras, yang menandakan bahwa jenazah Busi'ah benar benar sedang menuju ke rumah duka, dalam sekejab, mobil pengangkut jenazah pun terparkir di pelataran Mushollah stasiun sukorejo, tangis pun pecah tak dapat terhindarkan menyelimuti suasana duka cita, anak, cucu, cicit, kerabat, tetangga jauh, tetangga dekat, bahkan para pedagang pasar sukorejo pun merapat mengerumuni jenazah yang perlahan dikeluarkan dari keranda ambulan, para takziah berebut turut membawanya menuju rumah duka, Chasanatul Qoriah 52 tahun Putri Ke 6 yang beberapa hari menemani detik detik keritis di rumah sakit, nampak lunglai penuh duka, ketika keluar dari pintu depan ambulan dirinya menuturkan, "Seharusnya hari ini almarhum di ijinkan pulang oleh dokter yang menanganinya, tetapi sejak kemarin pagi kondisinya tidak menentu, penuh gelisah, pingin pulang terus dan tidak bisa tidur, sesekali seperti gagab gagap (mungkin waktu itu prosesi nazak), tepatnya tengah malam kondisi benar benar ngedrop, sekira waktu subuh nyawa sudah lepas, suasana duka begitu terasa, beberapa menit kemudian pihak rumah sakit menyatakan bahwa pasien telah meninhgal Dunia," tutur Chasanatul.

Innalillahi wa innailaihi rajiun
Ratusan bahkan ribuan pesan singkat via WA seketika itu terhubung ke seantero tetangga, kerabat Almarhum Busi'ah baik yang di pulau jawa, pulau Madura, bahkan yang di luar negeripun membaca pesan singkat duka cita itu, pagi yang singkat itu nama Busi'ah di kait kaitkan dengan tokoh karismatik yang pernah ada di panyangan sukorejo, dimana menurut Ustadz Ghozi K.H. Iksan Mawardi salah seorang Guru ngaji pesohor Sukorejo yang merupakan Santri bahkan khodamnya mbah Yai As Aad ternyata masih kerabat almarhum, bahkan di kesempatan yang sama, Mudin Muhamnad Munir yang memimpin pelepasan Terakhir kepada Tim telusur Jurnaljawapes menyampaikan, bahwa saya adalah salah satu dari santri K.H. Ichsan Mawardi Santri dari Mbah Yai As Aad pendiri NU pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, Dulu Di masa Hindia belanda mbah Yai As Aad pernah menetap di panyangan Sukorejo sini, muritnya yang terkenal adalah Romo Yai Ichsan Mawardi yang ingsya Allah Masih Kerabat Almarhun Busi'ah.
Dari beberapa kerumunan Rasui anak pertama Almarhum Busi'ah, saat diminta tanggal lahir Almarhum untuk di sematkan ke batu nisan, pihaknya menyampaikan kepada para takziah, bahwa ibu saya kelahiran tahun 1938, yang insya Allah hari ini minggu 31 Desember 2023, Almarhum berada di usia 85 tahun memiliki 6 orang anak, 1 laki Laki, 6 perempuan, dan dipastikan 10 cucu, belasan cicit, untuk lingkungan kampung stasiun sukorejo ini posisinya menjadi orang yang paling tua, pungkas rasui.(Hamim)

Baca Juga

View

Posting Komentar

0 Komentar

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan