[Foto: Ilustrasi Kesehatan Kota Pasuruan]
Pasuruan | Jurnaljawapes.com - Upaya pemerintah dalam menggaungkan pencegahan stunting terus digalakkan, baik dari kota hingga ke pedesaan di seluruh negeri ini. Seluruh masyarakat bertanggung jawab untuk menurunkan angka stunting, hal itu peran para kader kesehatan daerah pun ikut andil dalam melakukan pendampingan baik terhadap ibu hamil, menyusui dan balita guna untuk menekan tingginya angka stunting.
Namun sayangnya pengabdian tersebut tidak sebanding dengan harga yang di terima para Kader Kesehatan.
Salah satu kader (yang tak mau namanya disebut,red) merupakan salah satu Kader Kesehatan Kelurahan Kebonsari kota Pasuruan, kepada wartawan ia mengeluhkan terkait gaji intensif yang seharusnya ia terima per bulan Rp 100.000.00.- belum di terimanya Hingga 5 bulan belakangan ini.
"Kami belum menerima gaji kami, terhitung sejak Januari hingga saat ini,' ungkapnya. Selasa (28/05/2024).
Masih kata Narsum, Memang posyandu di setiap kelurahan itu diadakan sebulan sekali, namun kami para kader bertugas bukan pada saat waktu posyandu, namun kami terus melakukan pendampingan dan selalu berkomunikasi kepada warga baik melalui komunikasi secara langsung atau pun via watshap.
Ia berharap semoga pengorbanan para kader-kader ini dapat di lihat dan dipertimbangkan lagi mengenai upah yang di peroleh agar tepat dalam pencairannya dan sebanding dengan kerja para kader-kader Kesehatan yang ada di seluruh kota Pasuruan ini.
Sementara salah satu kades yang namanya juga tidak mau disebut juga mengatakan, kami para kader sudah diminta data untuk membuka rekening di Bank Jatim.
"Nggak tau mas kok belum cair-cair gaji intensif nya, kenapa ya?" Penuh harapnya.
Hingga saat ini dan saat dikonfirmasi perihal tersebut, Kadis Kesehatan kota Pasuruan, dr. Shierly Marlena, MM., via nomor WhatsApp miliknya belum memberikan respon atas perihal tersebut. (RMT)
View
0 Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments