![]() |
[Foto : Sinergi MWCNU Bersama Puskesmas Dan Sultan Khitan Saat Gelar Khitanan Massal di Hari Santri Nasional 2025] |
Langkah ini menjadi wujud nyata kepedulian sosial sekaligus penegasan kembali nilai-nilai perjuangan dan pengabdian yang diwariskan para ulama serta santri terdahulu.
Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober tidak semata menjadi ajang seremonial, melainkan momentum spiritual dan historis untuk meneguhkan kembali peran santri sebagai penjaga moral, penggerak sosial, serta pelopor kemajuan bangsa. Dalam catatan sejarah, kaum santri turut berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan melalui resolusi jihad hingga pertempuran di berbagai daerah.
Berangkat dari semangat tersebut, MWCNU Kedamean bersama mitra kolaborasinya menghadirkan layanan sosial yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Melalui pengobatan gratis, pemeriksaan kesehatan, dan khitan modern tanpa biaya, ribuan warga dari berbagai desa di Kecamatan Kedamean merasakan manfaatnya.
“Santri masa kini bukan hanya mengaji, tetapi juga mengabdi. Melalui kegiatan sosial seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa santri selalu hadir di tengah masyarakat dengan semangat melayani,” ujar Ustadz Abdul Wakhid, Ketua MWCNU Kedamean.Rabu (22/10/2025)
Ia menegaskan, kegiatan tersebut merupakan bentuk dakwah bil hal yakni dakwah melalui tindakan nyata yang menebar manfaat bagi umat.
Dalam pelaksanaan kegiatan, Puskesmas Slempit berperan aktif memberikan pelayanan kesehatan umum mulai dari pemeriksaan tekanan darah, konsultasi gizi, hingga penyuluhan sanitasi lingkungan.
Kepala Puskesmas Slempit menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung sinergi lintas sektor seperti ini.
“Kolaborasi dengan MWCNU dan Sultan Khitan menjadi bentuk integrasi antara kesehatan fisik dan spiritual. Masyarakat tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga mendapat sentuhan nilai-nilai moral dan kebersamaan,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Sultan Khitan Indonesia, Ali Maghfuri, S.Kep., Ns., MM., CWCH, menjelaskan bahwa timnya menghadirkan tiga metode unggulan khitan modern yang aman, nyaman, dan berstandar medis tinggi:
1. Sultan Khitan 1 - Anestesi dengan hypnotherapy dan injeksi disertai teknik penjahitan menggunakan benang terserap alami yang mempercepat penyembuhan tanpa perlu melepas jahitan.
2. Sultan Khitan 2 - Hypnotherapy tanpa injeksi dan tanpa jahit, menggunakan klamp plastik steril yang praktis dan higienis, dilepas dalam empat hingga lima hari.
3. Sultan Khitan 3 - Metode terbaru dengan hypnotherapy tanpa injeksi menggunakan lem medis khusus ramah kulit, mempercepat penutupan luka serta meminimalkan risiko perdarahan dan infeksi.
Ali Maghfuri menegaskan, pendekatan hypnotherapy membuat anak-anak lebih tenang dan tidak takut menjalani proses khitan.
“Kami ingin mengubah stigma khitan dari hal yang menakutkan menjadi pengalaman spiritual dan edukatif. Anak-anak kami bimbing agar memahami bahwa khitan adalah bagian dari kesucian dan kesehatan,” ungkapnya.
Ustadz Abdul Wakhid menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
“Kami bersyukur, kegiatan ini berjalan lancar berkat sinergi semua elemen. Terima kasih kepada seluruh Banom NU, Puskesmas Slempit, Sultan Khitan, para donatur, pemerintah desa, serta Camat Kedamean Irwanto yang turut hadir menyaksikan langsung kegiatan ini. Inilah contoh kolaborasi nyata antara pemerintah, tenaga medis, dan ormas keagamaan dalam melayani masyarakat,” ujarnya.
Selain layanan kesehatan, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi kesehatan dan kebersihan diri bagi generasi muda, khususnya melalui pemahaman bahwa khitan merupakan bagian dari ajaran Islam sekaligus langkah preventif menjaga kesehatan.
“Kami ingin anak-anak belajar bahwa kebahagiaan itu hadir ketika kita bisa memberi, bukan hanya menerima,” tambah Ustadz Wakhid.
Peringatan Hari Santri di Kedamean tahun ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai pesantren dapat bertransformasi menjadi kekuatan sosial yang konkret. Kolaborasi antara MWCNU Kedamean, Puskesmas Slempit, dan Sultan Khitan menunjukkan bahwa santri tidak hanya identik dengan kitab dan pesantren, tetapi juga pelopor dalam bidang kemanusiaan dan kesehatan masyarakat.
Ali Maghfuri berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut.“Kami siap mendukung kegiatan sosial keagamaan di berbagai daerah. Sebab, khitan bukan sekadar tindakan medis, tapi juga ibadah yang menyempurnakan kesucian seorang muslim. Semoga semangat Hari Santri menjadi inspirasi untuk terus berbuat baik tanpa batas,” tuturnya penuh harap.
(Redaksi)
View
0 Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments