![]() |
[Foto : Nurwahid (Kaos Putih) Yana Tengah ] |
Hal itu terjadi lantaran pelaksana proyek Urug GITET yang teledor, terlihat dari pantauan awak media Jurnaljawapes.com pelaksanaan proyek tersebut dikerjakan tanpa pondasi yang kuat ,serta mengerjakan urugan setinggi kurang lebih 5 meter, dan hanya di tutup dengan seng,alhasil banjir lumpur pun tidak dapat terelakkan sehingga meluber menggenangi lahan pertanian warga dan jalan Kampung Mengeng.
Nur Wahid 34 selaku warga Mengeng Selatan / Mengeng Krajan mengungkapkan rasa kecewanya terhadap pelaksana proyek PLN tersebut "Saya sangat menyayangkan terkait proyek pelaksana urug GITET yang berada di kampung saya ini, sangat ironis proyek PLN dengan tegangan tinggi 500kv dengan luasan lahan urug kisaran 20 hektare yang saat ini melaksanakan pengerjaan bangunan tanpa memperhatikan dampak lingkungan (masak ngur setinggi 5 meter loss tanpa pondasi)," ujar Wahid Sabtu (07/12/2024)
Di tempat berbeda Munir Selaku BPD Kenduruan yang masih berada di Kota Batu dalam acara management review perusahaan mengaku heran atas peristiwa yang membuat warga Dusun Mengeng resah.
"Selama bertahun tahun tidak pernah banjir, kok saat ini tiba - tiba banjir, mungkin saja jebolnya urugan awalnya saluran irigasi yang ada di dalam proyek belum dibenahi, ini kami masih koordinasi terkait dampak tersebut bersama warga dan pelaksana, baik terkait matriel hingga non matriel hingga konpensasinya ,kami harap pemenang tender kepada pihak desa dan warga harus transparan,"kata Munir.
Di tempat yang berbeda Salim Atas nama kepala desa juga menyampaikan Via telpon Lusa (saat terjadinya urugan ambrol) sudah di infokan ke pihak terkait nunggu jawaban "Ge' mulai hari ini sampai minggu depan saya berharap sudah ada ganti rugi,"ujar Salim
Sementara itu Yanto 34 thn selaku warga yang turut terdampak atas peristiwa ini menyampaikan, "Selaku pelaksana Pak Hadi PADMA menjanjikan secara lisan akan segera direalisasikan",ujar Yanto.
Hal senada juga disampaikan oleh Yana 60 thn ,dirinya pun berharap agar masalah ini segera direalisasikan,karena dirinya akan mulai menggarap lahan pertanian miliknya.
"Saya ini mau garap lahan pertanian mumpung musim hujan lho kok malah kenak terjang banjir, saya harap ada tanggung jawab secepatnya dari pihak pelaksana proyek,"pungkas Yana.
Hingga berita ini di turunkan Hadi Padma selaku pelaksana proyek belum dapat di hubungi.
(Hamim)
View
0 Komentar