Jalan Rusak 10 Tahun di Kenduruan, Pemkab Pasuruan Dinilai Tutup Mata

[Foto : Beginilah Kondisi Jalan Penghubung Antar Kecamatan Di Dusun Mengeng, Kenduruan Yang Sudah 10 Tahun Rusak Tanpa Perbaikan]
Pasuruan | jurnaljawapes.com - Warga Desa Kenduruan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, sudah sepuluh tahun menanti perbaikan jalan rusak yang menghubungkan Dusun Mengeng, Romacan, dan perbatasan Dusun Biting Sukorame. Namun, penantian itu seperti menggantung di jalan yang berlubang karena tak kunjung ada tindakan nyata dari pemerintah daerah.

Munir, selaku Ketua BPD Kenduruan menyebut , kondisi jalan tersebut sangat mengganggu mobilitas warga dan membahayakan keselamatan. “Jalan ini rusak parah, tapi dibiarkan begitu saja selama satu dekade. Apakah pemerintah tidak punya mata atau tidak punya hati?” sindir Munir kepada tim Jurnal Jawapes, Jumat (06/06/2025).

Lebih dari sekedar jalan kampung, jalur tersebut sejatinya adalah jalur strategis yang menghubungkan tiga kecamatan sekaligus antara lain : Kecamatan Sukorejo, Kecamatan Pandaan, dan Kecamatan Wonorejo. Jika diperbaiki, jalur ini bisa menjadi urat nadi ekonomi warga lintas wilayah.

“Aksesibilitas akan meningkat, perdagangan antarwilayah hidup, dan pariwisata lokal bisa berkembang. Tapi selama jalannya rusak, semuanya hanya jadi potensi di atas kertas,” tegas Munir.

[Foto : Munir Ketua BPD Kenduruan Nomor Satu Dari Kiri Pakai Baju Batik]
Munir juga mengungkapkan dampak nyata yang dirasakan warga akibat jalan rusak:

- Kesulitan transportasi: Banyak pengemudi dan ojek lokal enggan melintas karena kondisi jalan.

- Kerusakan kendaraan: Biaya perbaikan motor dan mobil warga meningkat.

- Stagnasi ekonomi: Usaha mikro dan distribusi barang terganggu.

Sementara itu Salim Mahendra, mantan Kepala Desa Kenduruan sekaligus suami dari Kepala Desa saat ini, mengatakan pihak desa sebenarnya tidak tinggal diam. “Setiap tahun saya sampaikan kondisi ini ke pihak terkait, baik secara lisan maupun tertulis. Tapi ya begitu, belum ada realisasi sampai hari ini,” ujarnya dengan nada kecewa.

Pernyataan Salim menunjukkan bahwa persoalan ini bukan sekadar tanggung jawab desa, tapi juga cerminan lemahnya respons dari Pemkab Pasuruan.

Warga berharap Pemkab Pasuruan berhenti menutup mata terhadap penderitaan masyarakat di wilayah pinggiran. Mereka menuntut tindakan konkret, bukan sekadar janji atau kunjungan seremonial.

“Kalau pemerintah tidak sanggup, serahkan ke warga. Kami gotong royong, asal jangan dibiarkan seperti ini terus,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.

Jalan yang rusak bukan sekadar infrastruktur yang berlubang namun ia adalah simbol ketidakpedulian. Sepuluh tahun adalah waktu yang terlalu lama untuk menunggu, dan warga Kenduruan tampaknya mulai kehilangan kesabaran.

Jurnalis: Hamim

Baca Juga

View

Posting Komentar

1 Komentar

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan