![]() |
[Foto : Pengiriman udite yang tersendat, masih ada tagihan belum terselesaikan] |
“Saya bukan dukun, tapi sebagai warga kami bisa memprediksi proyek ini tak akan selesai tepat waktu. Janji tinggal janji,” ujar Nur Hasan kepada tim Jurnaljawapes.com saat ditemui usai memberi keterangan, Sabtu (22/6/2025).
Menurut Nur Hasan, sejumlah permasalahan krusial mencuat dalam proyek ini, di antaranya:
- Pengadaan material udite tersendat, diduga karena belum dibayarnya kewajiban pemerintah desa kepada pihak penyedia.
- Progres pengerjaan drainase lambat, meski papan informasi proyek sudah terpasang.
- Indikasi ketidaktransparanan anggaran, yang menurutnya telah terjadi berulang sejak tahun anggaran 2021.
“Jika ini ditelusuri secara serius, saya yakin bukan hanya proyek drainase tahun ini saja yang bermasalah. Proyek fisik dan non-fisik sebelumnya juga patut dicurigai, besar kemungkinan ada yang fiktif dan diselewengkan,” tegas Nur Hasan dengan nada kecewa.
Warga mendesak agar pemerintah desa lebih terbuka dalam pengelolaan Dana Desa. Mereka juga meminta pihak kecamatan, inspektorat, hingga aparat penegak hukum untuk turun tangan menyelidiki indikasi penyalahgunaan anggaran yang terjadi.
Kepala Desa Sekarputih, Kholifah, hingga berita ini diterbitkan belum memberikan keterangan resmi atas keluhan dan tudingan yang disampaikan warga.
Proyek pembangunan desa seharusnya menjadi instrumen peningkatan kualitas hidup masyarakat. Namun ketika pelaksanaannya justru diwarnai ketertutupan dan dugaan penyelewengan, maka pengawasan publik menjadi keniscayaan.
(Hamim)
View
0 Komentar