Pentas Seni dan Wayang Kulit Meriahkan Puncak MPLS UPT SD Negeri 123 Gresik

[Foto : Pagelaran Wayang Kulit Di Penutupan MPLS UPT SD Negeri 123 Gresik]

Gresik | Jurnaljawapes.com – Dalam rangka menutup rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026, UPT SD Negeri 123 Gresik menggelar acara puncak bertajuk Pentas Seni dan Pagelaran Wayang Kulit yang berlangsung meriah pada Kamis malam (18/7/2025).

Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Sekolah UPT SD Negeri 123 Gresik, Juwari, S.Pd SD, bersama jajaran dewan guru, serta para undangan dari kalangan donatur dan mitra sekolah yang turut berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan tersebut.

Yang menjadi sorotan dalam pagelaran ini adalah penampilan apik para siswa dalam memainkan gamelan sebagai pengiring wayang kulit. Meskipun masih berada di jenjang sekolah dasar, para siswa menunjukkan keterampilan luar biasa dalam memainkan alat musik tradisional Jawa, berkat adanya kegiatan ekstrakurikuler Kerawitan yang rutin dilaksanakan di sekolah.

"Alhamdulillah, dari awal hingga malam ini, seluruh rangkaian MPLS berjalan dengan lancar dan penuh semangat. Saya bangga dengan anak-anak kami yang tampil percaya diri memainkan gamelan sendiri dalam pagelaran ini," ujar Kepala Sekolah Juwari dengan raut wajah bahagia.

Ia menambahkan bahwa seluruh pengrawit atau panjak dalam pertunjukan tersebut merupakan siswa-siswi UPT SD Negeri 123 Gresik sendiri, termasuk sinden yang mengiringi lakon wayang kulit dengan suara merdu nan lembut.

“Ini membuktikan bahwa anak-anak kita memiliki potensi besar, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam pelestarian budaya lokal. Mental mereka luar biasa,” imbuhnya.

Tak lupa, Juwari menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada para donatur dan pihak yang telah mendukung kegiatan MPLS tahun ini. "Dukungan dari para donatur sangat berarti bagi suksesnya acara ini. Terima kasih atas kepercayaannya kepada sekolah kami," pungkasnya.

Dengan kegiatan ini, UPT SD Negeri 123 Gresik tidak hanya mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebudayaan dan keberanian tampil di depan publik sejak dini.

(Dwi)

Baca Juga

View