![]() |
| [Foto : Kapolres Gresik AKBP Rovam Richard Mahenu Saat Memimpin Apel Gelar Pasukan] |
Apel dipimpin langsung oleh Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan seluruh personel sebelum operasi diterapkan secara penuh.
Kegiatan tersebut dihadiri Wakapolres Gresik Kompol Danu Anindhito Kuncoro, para Kabag, Pejabat Utama, Kapolsek jajaran, serta unsur TNI dari Kodim 0817, Denpom, dan Garnisun. Hadir pula perwakilan Satpol PP serta Dinas Perhubungan Pemkab Gresik, menegaskan kuatnya kolaborasi lintas instansi dalam menjaga keamanan berlalu lintas.
Peserta apel terdiri dari personel Sat Samapta, Sat Lantas, Sat Intelkam, Sat Reskrim, Sat Narkoba, Satpolairud, dan unsur pendukung TNI serta Pemkab Gresik. Rangkaian kegiatan diawali dengan pemeriksaan pasukan, laporan resmi, hingga penyematan pita tanda dimulainya Operasi Zebra Semeru 2025.
Dalam amanatnya, AKBP Rovan menegaskan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi dengan mobilitas masyarakat yang sangat tinggi.
“Jawa Timur adalah wilayah dengan mobilitas tertinggi kedua setelah DKI Jakarta. Pertumbuhan ekonomi yang positif turut meningkatkan volume kendaraan dan berdampak pada naiknya risiko pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas,” ujar Kapolres.
Berdasarkan data Ditlantas Polda Jatim hingga Oktober 2025, tercatat 22.815 kejadian kecelakaan, dengan 2.792 korban meninggal dunia. Kapolres menyebut angka tersebut sebagai peringatan keras untuk memperkuat keselamatan berlalu lintas di semua lini.
Operasi Zebra Semeru 2025 mengedepankan pendekatan preemtif, preventif, dan represif yang humanis, dengan fokus pada tujuh pelanggaran prioritas:
1. Tidak menggunakan helm SNI
2. Tidak memakai sabuk pengaman
3. Menggunakan ponsel saat berkendara
4. Melawan arus
5. Pengendara di bawah umur
6. Melebihi batas kecepatan
7. Mengemudi saat mabuk atau kendaraan tidak layak jalan
Penindakan dilakukan melalui ETLE Statis, ETLE Mobile, dan Tilang Manual, dengan komposisi 95% ETLE dan 5% tilang manual. Tilang manual dibatasi hanya untuk perwira, demi menjaga akuntabilitas dan meminimalkan interaksi langsung di lapangan.
Kapolres menegaskan bahwa Operasi Zebra bukan semata-mata penindakan hukum, tetapi juga bagian dari peningkatan layanan kepolisian kepada masyarakat.
“Kita harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sebagai bagian dari komitmen Polri dalam melaksanakan reformasi,” tegasnya.
Ia juga meminta seluruh personel mengedepankan profesionalisme dan etika pelaksanaan tugas.
“Laksanakan tugas dengan ikhlas. Dahulukan langkah preemtif dan edukatif. Tegakkan hukum secara tegas namun humanis. Jaga integritas dan hindari segala bentuk pelanggaran,” pesan AKBP Rovan.
Apel gelar pasukan ditutup dengan pembacaan doa, menandai kesiapan penuh jajaran Polres Gresik dalam menjalankan Operasi Zebra Semeru 2025 demi menciptakan keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas bagi seluruh masyarakat Gresik.
(ul)
View


0 Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments