Gerbang Tani Pasuruan Uji Lapang Nutrisi Gandatop Pada Tanaman Padi Tekan Biaya Pupuk Kimia Hingga 70 Persen

[Foto : Dari kiri ke kanan 1dan 2 PPL Kecamatan Pandaan, Agus Suyanto Ketua GERBANG TANI Kabupaten Pasuruan (pakai topi), Kuwat Slamet Produsen pupuk (baju kotak-kotak), Supri Petani Desa Pelintahan (pakai Kacamata)]
Pasuruan | Jurnaljawapes.com - Padi sebagai komoditas utama pertanian tanaman pangan di Kabupaten Pasuruan terus menjadi perhatian berbagai pihak. Salah satunya Gerbang Tani Kabupaten Pasuruan yang diketuai oleh Agus Suyanto, dengan melakukan uji lapang (demplot) penggunaan nutrisi GANDATOP pada tanaman padi.

Uji coba ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap tingginya ketergantungan petani pada pupuk kimia, yang berdampak langsung pada biaya produksi. Agus Suyanto menegaskan, demplot ini bertujuan mencari solusi pertanian yang lebih efisien, sehat, dan berkelanjutan.

“Harapan kami sederhana, bagaimana petani bisa menghemat penggunaan pupuk, tanamannya tetap sehat, dan hasil panen meningkat serta memuaskan,” ujar Agus Suyanto.Sabtu (13/12/2025)

Berangkat dari semangat tersebut, Agus Suyanto kemudian bertemu dengan seorang formulator nutrisi tanaman asal Kabupaten Pasuruan, Kuwat Slamet. Melalui serangkaian diskusi mendalam, Agus menilai Kuwat Slamet memiliki pemahaman yang matang serta penguasaan kuat terhadap formulasi nutrisi tanaman.

Hasil diskusi tersebut kemudian melahirkan kesepakatan untuk melaksanakan uji nutrisi (demplot) GANDATOP pada tanaman padi. Demplot perdana dilakukan di Desa Pelintahan, Kabupaten Pasuruan, dengan melibatkan petani lokal bernama Supri sebagai pelaksana lapangan.

Dalam penerapannya, demplot GANDATOP dijalankan sesuai SOP metode Agro Perkasa. Dari hasil pengamatan di lapangan, perkembangan tanaman menunjukkan kondisi yang sehat, pertumbuhan malai yang optimal, serta bulir padi yang mulai terisi penuh.

Agus Suyanto mengaku cukup optimistis terhadap hasil panen mendatang.“Melihat perkembangan tanaman saat ini, kami yakin hasil panennya nanti akan memuaskan,” katanya.

Hal yang dinilai paling menggembirakan dalam uji coba ini adalah keberhasilan mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 70 persen. Dengan pengurangan tersebut, beban biaya produksi petani diharapkan dapat ditekan secara signifikan, tanpa mengorbankan produktivitas tanaman.

Supri, petani Desa Pelintahan yang terlibat langsung dalam demplot, mengaku puas dengan metode yang diterapkan.

“Kami mengikuti SOP tahap demi tahap. Hasilnya sangat memuaskan, dan penggunaan pupuk kimia bisa dikurangi sampai 70 persen dari biasanya,” ungkap Supri.

Melihat hasil positif tersebut, Ketua Gerbang Tani Kabupaten Pasuruan Agus Suyanto bersama Kuwat Slamet sepakat untuk mengembangkan demplot nutrisi GANDATOP di beberapa titik lain di wilayah Kabupaten Pasuruan, sebagai upaya mendorong pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.

(Hamim)

Baca Juga

View

Posting Komentar

0 Komentar

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan