Gresik | Jurnal Jawapes-
Setelah beberapa bulan kemarin Kabupaten Gresik bekerja sama dengan PT Agro Tani sukses sejahtera yang berada di Desa Metatu Benjeng telah berhasil mengeksport kacang hijau ke Filipina dan eksport mangga yang di hasilkan Petani Desa Gedangan Sidayu Gresik untuk di eksport ke Singapura, Kini giliran Desa Sidoraharjo yang akan menyiapkan komoditas kunyit dan empon-empon (bahan rempah) untuk dieksport pada Oktober 2021 ke India dan Eropa, Karena Desa tersebut memiliki potensi penghasil kunyit terbanyak di wilayah setempat, Kamis (30/9/2021).
Kepala Desa Sidoraharjo Suwoto mengakui hasil pertanian kunyit yang merupakan ikon Desa merupakan komoditi potensial di Desa setempat dan sangat melimpah hasilnya, yakni ada sekitar 15 hektare lahan kunyit dengan kapasitas sekitar 2.700 ton/tahun.
"Dengan adanya eksport itu, bisa meningkatkan perekonomian warga Desa,"Ungkap bapak Kades.
Kasi Promosi Perdagangan Luar Negeri, Dinas Koperasi dan Perindustrian serta Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik Sunik mengatakan, dorongan eksport sudah menjadi bagian upaya Pemkab Gresik untuk membantu dan membina UMKM kunyit.
"Eksport bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan, bahkan sekarang bisa mudah untuk dilakukan karena kemudahan perizinan yang jauh lebih cepat dari tahun - tahun sebelumnya," katanya.
Sementara itu, Klinik Eksport Bea Cukai Kabupaten Gresik, Eko Rudi mengatakan, pihaknya siap memfasilitasi UMKM untuk memulai eksport kunyit tersebut.
Fasilitas yang diberikan meliputi perizinan, pembuatan katalog produk, mencarikan pembeli, serta memfasilitasi komunikasi dan zoom meeting dengan pihak buyer.
"Saat ini rata-rata 90 persen buyer berasal dari India dan sisanya wilayah Eropa," kata Eko, menjelaskan.
Sebelumnya, direncanakan pada Oktober 2021 wilayah Kecamatan Kedamean khususnya Desa Sidoraharjo akan melakukan eksport kunyit secara mandiri serta dibantu kelola oleh BUMDes.
Eksport itu diharapkan bisa mengangkat ekonomi warga desa yang mayoritas petani kunyit. Saat ini nilai jual kunyit jauh dari yang diharapkan yang hanya berkisar antara Rp800-Rp1000/kg kunyit basah.
(Y/T)
0 Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments