Candi Belahan Sumber Tetek Pasuruan Jawa Timur


[Candi Belahan Sumber Tetek]

Pasuruan|Jurnal Jawapes - Pasuruan dikenal memiliki destinasi terlengkap dan menarik yang bisa kita temukan, salah satunya adalah Candi Sumber Tetek. Candi Sumber Tetek berlokasi di Belahan Jowo, Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Pasuruan. Candi ini merupakan salah satu peninggalan Majapahit yang dibangun pada 1049, tepatnya pada abad 11 masa Kerajaan Kahuripan.

Sayang sekali ketika Tim Jurnal Jawapes berkunjung ke situs Candi Sumber Tetek tidak bertemu dengan Juru Pelihara Situs, tetapi masih beruntung karena ada seseorsng pengunjung inisial R yang dapat membantu menjelaskan Terkait Candi Sumber Tetek , berikut penuturan R, Jumat 24 juni 2022, konon jauh Sebelum Candi belahan Sumber Tetek dibangun, didahului oleh Candi Petirtaan Jolotundo.


Candi Petirtaan Jolotundo merupakan situs kuno yang didirikan oleh Sang Ratu Maruhani Sri Dharmodayana Warmadewa, seorang raja penguasa Pulau Bali dari Wangsa Warmadewa yang lebih populer dikenal sebagai Udayana. Candi Petirtaan Jolotundo berlokasi di Gunung Bekal, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Udayana mendirikan Petirtaan Jolotundo ketika permaisurinya, Mahendratta, putri Raja Sri Makutawangsawardhana dari Kerajaan Medang melahirkan Airlangga pada 997 Masehi. Kemudian ketika Airlangga telah dewasa dan menjadi raja, ia kemudian mendirikan Candi Sumber Tetek sebagai lokasi pemandian bagi para permaisuri dan juga selir-selirnya.

Kisah sejarah inilah yang menjadi alasan, bahwa walaupun kini kedua situs tersebut berada di kabupaten yang berbeda, tapi masih sama-sama berada di kawasan Gunung Penanggungan. Candi Patirtan Jolotundo di sebelah barat, sementara Candi Sumber Tetek berada di lereng timurnya.

R Pun melanjutkan, "Di dalam kompleks Candi Sumber Tetek, kita dapat menjumpai dua buah patung wanita, yakni Dewi Laksmi dan Dewi Sri yang dipahat menggunakan batu andesit. Kedua patung ini ditempatkan bersampingan dan menempel pada dinding candi yang terbuat dari batu merah. Kedua dewi ini dipilih karena melambangkan kesuburan serta kemakmuran," jelas R

Di dinding candi, terdapat ukiran relief yang eksotik dan berbagai pesan moral. Sementara di bagian bawah patung, terbentang sebuah kolam berukuran 4×5 meter yang memiliki kedalaman sekitar selutut orang dewasa.

Kolam tersebut dialiri air pegunungan melalui pipa kecil yang berada di sisi kanan kolam dan juga payudara (dalam bahasa Jawa dikenal sebagai Tetek) patung Dewi Laksmi. Konon, air yang mengalir dari Candi Sumber Tetek atau yang dikenal pula sebagai Petirtaan Belahan ini dapat membuat kita menjadi awet muda dan hidup Mulya (Sumber Air bertuah sebagai kanoman dan kamulyan).

R Pun kian bersemangat melanjutkan Ceritanya, " Jangan heran jika banyak pengunjung yang datang ke tempat ini untuk mandi, membasuh wajah, hingga minum dari sumber air tersebut. Sebelum pulang, mereka bahkan mengisi wadah yang sebelumnya telah disiapkan untuk dibawa ke rumah masing-masing. Yang saya ketahui dari cerita cerita, kata R' selain digunakan sebagai tempat pemandian, Candi Sumber Tetek juga diyakini menjadi lokasi pertapaan Prabu Airlangga. Masyarakat sekitar juga percaya bahwa Airlangga merupakan perwujudan Dewa Wisnu. Karena ia merupakan salah satu pengikut Dewa Wisnu yang setia dan semasa hidup dikenal taat dalam menjalankan ajaran Dewa Wisnu," Paparnya.

Sambung nya, "Salah satu buktinya adalah keberadaan arca Dewa Wisnu yang digambarkan menurut rupa Airlangga yang tengah mengendarai Garuda di dalam komplek candi ini. Namun kini, tidak dapat ditemukan arca prasasti tersebut karena telah dipindahkan ke Museum Purba Trowulan di Mojokerto," Pungkas R.

Situs kuno yang telah berusia lebih dari 1000 tahun tersebut sejauh ini belum pernah disentuh oleh proyek pemugaran, sehingga masih membawa bentuk aslinya. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan Warga setempat biasanya dilakukan di sekitar candi, seperti di kawasan pagar pembatas dan beberapa obyek di luar Candi. 

Editor       : Hasan

Jurnalis    : N HAMIM
Baca Juga

View

Posting Komentar

0 Komentar

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan