![]() |
[Foto : Perangkat Desa Sokaraja Tengah Di Tradisi Ruwat Bumi ] |
Mengusung tema "Larung Sukerta", kegiatan ini mengandung makna mendalam, yakni membuang segala sifat buruk dalam diri agar manusia kembali menjadi pribadi yang bersih dan bijaksana. Ruwat bumi dalam tradisi Jawa diyakini sebagai jembatan spiritual antara manusia, alam, dan Sang Pencipta, yang diwujudkan dalam bentuk persembahan simbolik kepada sesama makhluk dan alam sekitar.
Acara dipusatkan di lapangan Desa Sokaraja Tengah dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Penjabat Kepala Desa Anshori, jajaran FORKOMPINCAM Sokaraja, para sesepuh adat, seniman ternama seperti Romo Titut Edi Purwanto, Joni Jonte, serta sejumlah Kepala Desa Se-Kecamatan Sokaraja. Turut hadir pula anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, Ibu Ito Anjarini, S.Sos., yang dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap pelestarian seni budaya lokal.
Kemeriahan acara ditandai dengan beragam pertunjukan seni tradisional khas Banyumasan, mulai dari tari kolosal, seni lesung, hadroh, hingga lomba gunungan yang dihias dari hasil bumi seperti sayur-mayur, polo pendem, dan polo gantung. Tak ketinggalan, setiap RW juga menyajikan tumpeng terbaiknya sebagai bentuk partisipasi dan kekompakan warga.
Dalam sambutannya, Anshori menyampaikan bahwa tradisi ini merupakan agenda rutin tahunan Pemerintah Desa Sokaraja Tengah, sebagai bentuk rasa syukur atas keberkahan panen serta upaya konkret dalam mempertahankan nilai-nilai gotong royong dan budi pekerti luhur masyarakat desa.
"Kita tidak hanya merayakan panen, tapi juga menjaga warisan budaya agar tetap hidup di tengah arus modernisasi. Ini bentuk tanggung jawab kita sebagai generasi penerus," tegasnya.
Tradisi ini juga mendapat dukungan luar biasa dari kalangan seniman dan pelaku usaha. Perancang batik kondang, Anto Jamil, turut memeriahkan kegiatan dengan menampilkan koleksi batik khas Banyumas yang dikenakan oleh pejabat desa dan peserta acara. Sementara itu, dukungan logistik dan sponsor juga datang dari UD Surya Mukti, serta perhatian penuh dari Ibu Ito Anjarini yang mendampingi kegiatan hingga selesai.
"Pelestarian adat dan budaya bukan hanya tanggung jawab tokoh adat, tapi juga seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah dan generasi muda. Inilah bentuk kearifan lokal yang harus terus dijaga," ujar Ibu Ito dalam sambutannya, yang disampaikan didampingi oleh Danramil, Kapolsek, dan Camat Sokaraja.
Kebahagiaan warga semakin lengkap dengan pengumuman juara lomba gunungan yang diraih RW 7, RW 5, dan RW 2. Ketua panitia pun mengucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh elemen yang telah menyukseskan acara.
Warga Sokaraja Tengah menyambut hangat kegiatan ini sebagai momentum untuk mempererat persaudaraan, menanamkan cinta budaya sejak dini, dan mengukuhkan identitas lokal yang membanggakan.
(Gandul)
View
0 Komentar