[Muhammad Saiful Huda Ketua ranting NU kecamatan Bugul kidul bersama Kapolres Pasuruan Kota AKBP R.M. Jauhari, SH., S.I.K., M.Si]
Pasuruan | Jurnaljawapes - Bagi Muspika Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Jawa Timur jika ingin meningkatkan optimalisasi pemberdayaan UKM seharusnya melalui metode pedampingan tematik pada masing-masing kelurahan dengan memanfaatkaan semua potemsi SDM dan SDA di lingkungan sekitarnya berdasarkan hasil analisa dan kajian SWOT.
Sebetulnya banyak potensi wisata yang bisa digali untuk menciptakan pasar bersaing (kompetitif.red) dari masing-masing Kelurahan di Kecamatan Bugul Kidul tersebut, potensi pasar yang dilaksanakan dengan representatif harus didukung dan dikembangkan, tapi rencana progam seperti ini sering terkendala oleh pembiayaan dan pembinaan.
Agar program berjalan tidak sia-sia dan tidak berhenti di tengah jalan maka harus ada pendampingan secara tematilk bagi UKM, metode pendampingan tematik merupakan pembinaan dan prmbiayaan secara terpadu dan berkelanjutan yang menekankan keterlibatan semua potensi lokal dalam menciptakan segmentasi potensi pasar di sekitar lingkungan itu sendiri. Adapun pendampingan tematik ini melibatkan beberapa kompetensi dasar masing-masing pelaku usaha (UKM), evaluasi rutin setiap kegiatan dan indikator dari suatu keberhasilan, atau bahkan berupa keuntungan yang telah diperoleh dari hasil kegiatan menjalankan usaha.
Menurut ketua ranting NU Kelurahan Bugul Kidul Muhammad Saiful Huda, pendampingan tematik dengan pembinaan dan pemberian pinjaman modal usaha pada warga masyarakat di setiap Kelurahan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan yang terlibat langsung ataupun tidak langsung diharapkan dapat mulai belajar bekerja secara profesional dan mempunyai improvisasi untuk menciptakan daya kreativitas yang tinggi. Sebab, dalam pendampingan tematik, belajar membaca situasi tidak semata-mata untuk mencari peluang usaha (learning to know), tetapi belajar juga untuk membangun budaya bekerja dan berusaha dengan profesional (learning to do), untuk mendapatkan keuntungan (learning to be), dan untuk hidup bersama (learning to live together) yang bisa menciptakan pasar lokal dan dapat berefek positif bagi kelurahan-kelurahan lainnya.
Pengelolaan yang melibatkan.optimalisasi BUM Kelurahan yang ada di setiap Kelurahan melalui musyawarah bersama dengan semua elemen yang terdapat di Kelurahan, nantinya kesimpulan hasil analisa dan kajian bersama. Selama ini hanya sedikit dan terbatas potensi usaha yang bisa digali di tingkat kelurahan, tidak semuanya bisa tersentuh untuk dikembangkan. Jika semua potensi usaha bisa digali dan dipromosikan, secara bertahap setiap kendala akan teratasi.
"Jika semua pihak melakukan dengan bergotong royong mengatasi masalah terkait bagaimana cara mengemas atau memasarkan setiap produk lokal unggulan dengan menciptakan daya saing semua kendala akan bisa diatasi" tegas Gus Huda panggilan akrab Muhammad Saifullah Huda kepada wartawan. Minggu (05/03/2023).
Saya yakin banyak potensi dan peluang usaha yang bagus untuk menciptakan pasar, tapi kadang strategi dan konsep ekonomi masih kurang optimal.
Dia berharap, adanya semacam Travel Fair (Pameran Pelaku bisnis perjalanan dan Pariwisata) sehingga dapat menjadi motivasi dan semangat setiap kelurahan untuk terus melakukan promosi produk-produk lokal unggulan Kelurahan, baik hasil produksi home industry maupun obyek wisata dari SDA di sekitarnya.
Dukungan pendampingan, pembinaan dan pendanaan melalui pinjaman modal usaha dan untuk meningkatkan terhadap pemasaran produk lokal unggulan dalam bentuk pelatihan yang mengarah pada pembangunan mindset dan minstream berjiwa enterpreneurship (kewirausahaan) secara rutin dan berkelanjutan.
"Jika program ini berjalan nantinya akan mrndorong dan mengajak seluruh elemen warga masyarakat untuk bersama-sama membangun kelurahan yang mandiri dan swasembada, sehingga konsumen atau pengunjung obyek wisata kelurahan bisa mendapatkan informasi yang up date setiap produk yang dihasilkan oleh masing-masing kelurahan." Pungkas Gus Huda selaku ketua ranting NU Kecamatan Bugul Kidul.
Editor : Hasan
Jurnalist : Rachmat
View
0 Komentar