[Foto: Petani Lamongan saat panen Raya]
Lamongan | Jurnaljawapes.com - Petani Dusun Dermo Desa Dermo Lemahbang, kecamatan Sarirejo kabupaten Lamongan menjerit akibat anjloknya harga beras dan gabah saat musim panen raya Tiba, Sabtu (6/4/2024).
Murahnya harga gabah dan beras tidak bisa menutupi kerugian biaya tanam dan perawatan.
Langkahnya pupuk bersubsidi dan curah hujan akhir akhir ini membuat para petani kesulitan untuk merawat padi, banyak para petani yang hasil panennya sangat minim bisa di artikan gagal panen.
"Dengan harga gabah basah Rp 4700 dan harga beras Rp 8500 saya tidak ada keuntungan bahkan saya bisa merugi karena biaya panen mahal buruh petani pun ikut menaik," ujar bapak muali petani tulen asal dusun Dermo lelaki paru baya itu sambil tersenyum letih.
Harga gabah basah di kisaran Rp4700 per kilogram, petani merasa dirugikan dan membutuhkan bantuan pemerintah untuk memperbaiki situasi ini.
Menurutnya, harga gabah basah yang saat ini di kisaran Rp 4700 perkilonya berada di level tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah untuk memberikan perhatian serius terhadap harga gabah basah guna mencegah kerugian yang lebih besar bagi para petani.
“Saat ini harga gabah di bawah standar yang berlaku menyebabkan petani mengalami kerugian yang signifikan. Saya berharap pemerintah dan Bulog segera mengatasi masalah ini agar petani dapat menjalankan usaha pertanian dengan lebih baik,” harap bapak muali
(Iswanto)
View
0 Komentar