[Foto : Kuwat Slamet S, TP Ketua Ormas Jawapes DPD Jatim (Depan Nomor 1 Dari Kiri) Di Dampingi Yanto (Bendahara Sebelah Kiri) Wahit Ketua Paguyuban Pemuda Masyarakat Dusun Mengen (Mengenakan Imama Merah Hati)]

Pasuruan | Jurnaljawapes.com - Banjir lumpur yang terjadi di Dusun Mengeng Desa Kenduruan Kecamatan Sukorejo akibat keteledoran dari pelaksana pembangunan Mega Proyek PLN GITET 500 KV beberapa waktu lalu hingga membuat keresahan bagi masyarakat, agaknya menjadi perhatian dari salah satu Ormas di Kabupaten Pasuruan.

Kuwat Slamet S,TP selaku Ketua Ormas Jawapes DPD Jatim dengan di dampingi oleh Yanto Bendahara Ormas Jawapes DPD jatim tampak menghadiri undangan dari Paguyuban Pemuda dan Warga Masyarakat Mengeng untuk mencari solusi yang terbaik dengan pihak terkait.

Usai gelaran pertemuan bersama masyarakat yang di gelar pada Sabtu (07/12/2024) malam ,Kuwat Slamet menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ketua beserta jajaran pengurus paguyuban pemuda serta masyarakat Dusun Mengeng yang telah mengundangnya dalam pertemuan tersebut.

Kuwat pun berharap dengan adanya keputusan dalam gelar pertemuan bersama masyarakat ini, apa yang di harapkan oleh masyarakat Dusun Mengeng bisa segera di realisasikan oleh pelaksana proyek.

"Kami berharap apa yang telah di putuskan dalam gelaran pertemuan ini dapat terealisasi dengan sempurna dimana permohonan paguyuban pemuda warga masyarakat dusun Mengeng akan di sampaikan kepada pihak - pihak terkait,"ujarnya kepada Awak Media Jurnaljawapes.com

Selain itu Ketua Ormas Jawapes ini juga berharap kepada pihak - pihak terkait terutama kepada pelaksana pembangunan proyek, untuk juga memperhatikan masyarakat yang terdampak dari pendirian Mega proyek GITET 500KV yang akan berdampak langsung terhadap warga sekitar.

"Saya berharap kepada pihak terkait agar juga memperhatikan masyarakat sekitar , dan kami juga berharap pada saat proyek berjalan , masyarakat bisa diterima sebagai bagian dari tenaga kerja pembangunan proyek",lanjutnya.

Masih Kuwat pihaknya pun mengungkapkan "Dan setelah proyek selesai dan berdiri, masyarakat mengajukan permintaan adanya realisasi kompensasi berupa air bersih dan realisasi CSR lainnya , termasuk mengajukan ganti rugi areal terdampak adanya aliran listrik tegangan tinggi , yang dinilai sangat rawan dan berbahaya bagi masyarakat yang tinggal dan bersentuhan langsung dengan saluran tegangan listrik tersebut (dampak radiasi aliran listrik),"ungkapnya.

Dikesempatan yang sama Nur Wahit 34 selaku Ketua Koordinator paguyuban pemuda warga masyarakat mengen juga menyampaikan "Alhamdulillah malam ini kami bersama paguyuban pemuda dan warga masyarakat mengeng telah membuat kesepakatan bersama dalam menyikapi pengajuan tuntutan kami kepada Pihak mega proyek strategis PLN GITET 500KV, yang mana kami bersyukur karena teman - teman Ormas Jawapes DPD Jatim siap membantu kami dalam kegiatan tersebut, mengawal hingga tuntutan kami dikabulkan," harap Wahit.

Wahit juga mengatakan , dirinya bersama warga yang lain akan turut mengawasi Mega proyek tersebut , agar tidak terjadi kejadian seperti beberapa waktu yang lalu.

"Kami berharap tidak lagi kecolongan seperti yang sudah - sudah, baik saat pengondisian lahan hingga proyek ini berjalan dan semoga dengan adanya mega proyek pemerintah di kampung kami warga makin sejahtera, ekonomi semakin meningkat setara sesuai dengan cita cita bangsa indonesia yang kami cintai,"pungkas Wahit.

( Hamim )