![]() |
[Foto : Plt Bupati Gresik Dr Asluchul Alif Saat Konferensi Pers Dalam Pemaparan Capaian 100 Hari Kerja] |
Program 100 Hari Kerja menjadi tonggak awal menakar efektivitas dan responsivitas birokrasi dalam lima tahun ke depan. Dr. Alif menyebutkan mayoritas program telah terealisasi sesuai target, bahkan sejumlah capaian melampaui ekspektasi.
“Alhamdulillah, hampir seluruh program tercapai hingga 100 persen, bahkan beberapa melebihi target. Meski demikian, sejumlah program tetap memerlukan penyesuaian karena dinamika lapangan,” ujar dr. Alif.
Capaian ini dipresentasikan melalui video visualisasi perkembangan sembilan Nawakarsa. Di antaranya, rehabilitasi ruang kelas pada enam sekolah dasar yang mencapai 120 persen dari target, serta aktivasi 282 admin perusahaan dari target awal, dengan tingkat pencapaian 285 persen.
Dalam sesi dialog dengan media, Plt Bupati menjawab berbagai isu strategis, termasuk penanggulangan banjir, pengangguran terbuka, akses air bersih, layanan pendidikan dan kesehatan.
Terkait banjir, Pemkab Gresik mengintensifkan kolaborasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD). Dr. Alif juga mengapresiasi fondasi yang telah dibangun oleh pemerintahan sebelumnya.
“Salah satu indikator keberhasilan adalah kecepatan air surut. Meski banjir kemarin cukup besar, dalam satu hari sudah surut. Kami lanjutkan program pembebasan lahan dan pembangunan kolam retensi serta normalisasi saluran,” tegasnya.
Untuk menekan pengangguran, Pemkab melalui Dinas Tenaga Kerja menyelenggarakan job fair dan walk-in interview sebagai solusi pertemuan cepat antara pencari dan penyedia kerja. Selain itu, pemerintah mendorong terbentuknya ekosistem kewirausahaan di sektor pertanian, peternakan, dan industri kecil.
“Kami tidak ingin masyarakat hanya menjadi pencari kerja, tapi juga mampu menciptakan lapangan kerja,” tandas dr. Alif.
Persoalan air bersih menjadi perhatian serius. Pemkab Gresik kini tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengatasi berkurangnya pasokan dari sumber Umbulan.
Di bidang kesehatan, enam puskesmas telah ditingkatkan dengan penambahan ruang rawat inap dan 19 tempat tidur baru. Di sisi lain, layanan RS Gresik Sehati diperkuat dengan tambahan dokter spesialis, termasuk untuk wilayah Bawean.
Penanganan stunting menjadi prioritas dengan pendekatan dari hulu ke hilir, mulai dari edukasi pranikah, pendampingan kehamilan, hingga intervensi pada balita berisiko.
“Semua calon pengantin dalam aplikasi Detak Keris telah didampingi. Program SOTH, Yanda-Bunda, dan GUS (Gresik Urus Stunting) kami jalankan sebagai upaya berkelanjutan,” papar dr. Alif.
Menutup konferensi pers, dr. Alif menekankan bahwa capaian ini adalah hasil kerja bersama seluruh elemen pemerintah dan masyarakat.
“Keberhasilan ini adalah hasil kolaborasi. Kami terbuka terhadap kritik dan saran demi kemajuan Gresik yang lebih baik,” tutupnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh perwakilan OPD, serta puluhan jurnalis dari media lokal dan nasional.
(Yan/ul)
View
0 Komentar