Dua Tahun Tak Dialiri Air Bersih, Warga Gedangkulut Gresik Duduk Bersama PDAM Giri Tirta Bahas Solusi

[Foto : Pihak PDAM Giritirta Duduk Bersama Warga Gedangkulut]

Gresik | Jurnaljawapes.com – Setelah dua tahun menanti tanpa kepastian aliran air bersih, ratusan warga Desa Gedangkulut, Kecamatan Cerme, Gresik, akhirnya dipertemukan dengan pihak PDAM Giri Tirta dalam sebuah forum dialog terbuka di Balai Desa Gedangkulut, Senin (15/7/2025). Pertemuan ini difasilitasi langsung oleh Kepala Desa Mukh Sya’roni sebagai upaya untuk mencari solusi terbaik dan membangun komunikasi dua arah antara warga dan PDAM.

Desa Gedangkulut yang terdiri dari tiga dusun Jenggolok, Sawahan, dan Gedangkulut sudah sejak tahun 2023 menjadi pelanggan PDAM dengan harapan dapat menikmati layanan air bersih. Namun hingga kini, air belum juga mengalir ke rumah-rumah warga, padahal biaya pemasangan yang dibebankan mencapai Rp3,5 juta per kepala keluarga.

Jumlah pelanggan awal sebanyak 600 kini meningkat menjadi sekitar 700, namun ketersediaan infrastruktur belum memadai. Warga pun mulai kehilangan kepercayaan, meski forum ini berlangsung secara tertib dan kondusif.

"Kami tidak sedang berdemo, tapi kami ingin tahu kapan hak kami bisa terpenuhi. Kami sudah membayar mahal, tapi air tak kunjung mengalir," ungkap salah satu warga saat diberi kesempatan menyampaikan keluhan.

Pihak PDAM Giri Tirta, melalui Humas Ismail, menjelaskan bahwa distribusi air di wilayah pelosok seperti Gedangkulut menghadapi kendala teknis, terutama karena tekanan air yang semakin melemah seiring bertambahnya pelanggan. Solusi yang ditawarkan adalah pembangunan tandon air untuk memperkuat distribusi ke wilayah-wilayah terdalam.

“Pembangunan tandon menjadi solusi realistis saat ini, dan akan menjadi tanggung jawab PDAM, dan untuk kebelakang nya itu tanggung jawab Bumdes. Kami tidak lepas tangan,” ujar Ismail dalam forum.

Meski demikian, sebagian warga mengaku sulit menerima solusi tersebut karena merasa sudah terlalu lama menunggu tanpa progres yang jelas. Mereka berharap PDAM menunjukkan langkah nyata dalam waktu dekat.

Kepala Desa Mukh Sya’roni menyampaikan harapan besarnya agar forum ini menjadi titik awal penyelesaian masalah yang telah lama membebani warganya.

“Kami hadir di sini bukan untuk menyalahkan, tapi mencari solusi. Harapan kami tentu saja air segera mengalir dan pelayanan semakin baik. Krisis kepercayaan ini hanya bisa dijawab dengan tindakan nyata,” tegasnya.

Forum dialog tersebut menjadi catatan penting bagi semua pihak bahwa pelayanan publik bukan sekadar janji, tetapi soal kehadiran negara dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, terutama akses air bersih yang merupakan hak setiap warga.

(ul)

Baca Juga

View