![]() |
| [Foto : Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Baksos Ahmad Muhyiddin] |
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Ponpes Al Berr dengan Persaudaraan Pelaku dan Pemerhati Akupresur Indonesia (P3AI) Pengurus Cabang Kabupaten dan Kota Pasuruan, Jawa Timur. Acara dilaksanakan selama dua kali pertemuan, yakni pada 19 dan 26 Oktober 2025, dengan target maksimal 200 pasien setiap sesi.
Ketua panitia pelaksana sekaligus Ketua P3AI Kabupaten dan Kota Pasuruan, Ahmad Muhyiddin (AM), menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pengurus, pengasuh, kepala sekolah, dewan guru, komite, hingga wali santri Ponpes Al Berr atas dukungannya. Selama dua kali pertemuan, kegiatan berjalan lancar berkat kerja sama semua pihak,” ujar Ahmad Muhyiddin saat ditemui pada Minggu (26/10/2025).
Ia menambahkan, kegiatan baksos ini juga mendapat dukungan dari pemerintah desa, kecamatan, dan Puskesmas Pandaan. Dalam pelaksanaannya, waktu terapi dibatasi sekitar 10 hingga 15 menit per pasien dengan metode TIKSAR (Terapi Titik Sasaran), agar semua peserta dapat terlayani dengan baik.
“Biasanya terapi berlangsung satu jam, tapi kali ini cukup singkat agar semua kebagian. Jika masih ada keluhan, bisa dilanjutkan di lain waktu dengan menghubungi panitia atau terapis masing-masing,” jelasnya.
Salah satu wali santri Ponpes Al Berr, Syamsul Hadi, mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini.
“Saya merasa lebih enak setelah diterapi beberapa menit. Keluhan di beberapa titik tubuh berkurang. Semoga kegiatan seperti ini terus diadakan,” ungkapnya dengan wajah sumringah.
Senada dengan itu, seorang terapis yang berinisial K juga menyampaikan rasa senangnya dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial tersebut.
“Acara seperti ini bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat, tapi juga mempererat komunikasi antara warga dan para ahli terapi. Kalau setiap pesantren mengadakan kegiatan seperti ini, dampaknya akan sangat positif,” tuturnya.
Di akhir kegiatan, Ahmad Muhyiddin memberikan edukasi tentang perbedaan antara pijat dan terapi agar masyarakat memahami tujuan masing-masing.
“Pijat umumnya untuk relaksasi dan mengurangi stres, sedangkan terapi lebih bersifat klinis dan terfokus pada pemulihan fungsi tubuh atau penanganan kondisi medis tertentu. Karena itu, setiap peserta terapi kami data dan catat keluhannya,” jelas AM.
Ia juga menegaskan, seluruh fasilitas dan kebutuhan kegiatan sepenuhnya ditanggung oleh Ponpes Al Berr.
“Kami menerjunkan puluhan tenaga ahli, semua difasilitasi oleh Ponpes Al Berr. Tujuannya satu: menyehatkan bangsa. Ingat, pencegahan lebih baik daripada pengobatan,” pungkas Ahmad Muhyiddin.
(Hamim)
View


0 Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments