![]() |
[Foto : Makan Bergizi Gratis di SMA Negeri 1 Menganti Yang Berulat] |
Bukan hanya keberadaan ulat, para siswa juga mengeluhkan kualitas makanan yang jauh dari layak konsumsi. Nasi disebut keras, lauk beraroma tidak sedap, bahkan sebagian menu tercium bau basi. Meski belum ada laporan resmi mengenai siswa yang mengalami keracunan serius, kejadian ini telah menimbulkan kepanikan di lingkungan sekolah.
Seorang siswa mengaku awalnya merasa senang karena bisa menikmati program MBG. Namun kebahagiaan itu berubah menjadi ketakutan setelah melihat ada ulat bergerak di dalam sajian mie.
“Kami kaget begitu tahu ada ulat. Dicek lagi, ternyata benar. Banyak yang langsung mual, bahkan ada yang muntah,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).
Keluhan lain juga muncul terkait kondisi makanan yang dianggap tidak higienis.
“Makanannya seperti sudah basi. Kami tidak sanggup menghabiskan,” tutur seorang siswa lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Sekolah SMAN 1 Menganti, Mus Indriana, S.Si., M.Pd., belum memberikan klarifikasi meski telah dihubungi wartawan. Sementara itu, pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku penyedia menu MBG juga belum mengeluarkan pernyataan resmi.
Kasus di Menganti ini menambah panjang daftar keluhan masyarakat mengenai pelaksanaan program MBG. Sejumlah daerah sebelumnya juga melaporkan masalah serupa: bahan makanan disimpan terlalu lama, menu tidak higienis, hingga metode pengolahan yang tidak memenuhi standar kesehatan.
Skandal ini pun menimbulkan pertanyaan besar mengenai lemahnya sistem pengawasan di lapangan. Program yang sejatinya bertujuan mulia untuk meningkatkan gizi pelajar justru berisiko kehilangan kepercayaan publik jika pemerintah tidak segera melakukan evaluasi menyeluruh serta penindakan tegas kepada pihak yang lalai.
(Red)
View
0 Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments