Lumbung Seni Mbalageni Bersatu dengan Seniman Purbalingga Menyatukan Karya, Menjaga Adat Budaya Tanah Perwira

[Foto : Para Seniman Yang Tergabung Dalam Paguyuban Lumbung Seni Mbalageni Purbalingga Dan Para Seniman Dari Banyumas]
Purbalingga | Jurnaljawapes.com - Sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian adat dan budaya di Tanah Perwira, Paguyuban Lumbung Seni Mbalageni Purbalingga bersama para seniman Banyumas menggelar pertemuan rutin ke-2 di Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. Acara yang berlangsung pada Senin (10/11/2025) ini sukses mempererat tali silaturahmi sekaligus memperkuat komitmen untuk menjaga warisan budaya agar tidak punah.

Pertemuan ini dihadiri oleh para sesepuh dan seniman senior dari Banyumas yang kini turut bergabung dalam Lumbung Seni Mbalageni. Paguyuban ini beranggotakan beragam pelaku seni, seperti MC adat, begalan, cucuk lampah, pemain ketoprak, wayang orang, hingga perias pengantin. Mereka bersatu dalam semangat kebersamaan untuk berkarya, berbagi rezeki, dan beramal.

Ketua Paguyuban Lumbung Seni Mbalageni, Budhi Alfa, yang juga memimpin manajemen Mbalageni, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya semangat berbagi ilmu antaranggota.

“Kita tidak akan maju kalau pelit terhadap ilmu. Berbagilah walau sedikit, karena ilmu itu akan berguna untuk orang lain. Begitu juga soal rezeki, jangan takut berkurang. Allah akan membagi lewat jalan masing-masing. Setiap potongan Rp10.000 dari job anggota akan disumbangkan untuk yatim piatu insyaallah rezeki kita tidak akan terputus. Selain bekerja, kita juga beramal, bukan hanya untuk dunia tapi juga bekal di akhirat,” tutur Budhi dalam sambutannya.

Acara pertemuan yang dihadiri sekitar 40 anggota ini juga menetapkan struktur organisasi Paguyuban Lumbung Seni Mbalageni, antara lain:

Penasehat: Bapak Gino dan Bapak Aprit

Pembina: Gandul

Ketua: Budhi Alfa

Wakil Ketua: Handoko

Sekretaris: Arif Daryoto

Bendahara: Mia

Para anggota juga sepakat untuk memberikan iuran kas wajib Rp15.000 yang digunakan untuk konsumsi dan kegiatan sosial. Seluruh pengelolaan kas dilakukan secara terbuka dan transparan.

Selain memperkuat solidaritas, Lumbung Seni Mbalageni juga aktif menanamkan nilai sopan santun dan kebersamaan di kalangan anggotanya. Paguyuban ini membuka ruang untuk berbagi ilmu serta menyediakan pelatihan gratis bagi masyarakat yang ingin belajar seni adat, seperti adicoro, cucuk lampah, begalan, wayang orang, dan ketoprak.

Penasehat paguyuban, Bapak Aprit, menyampaikan bahwa pemerintah daerah melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Purbalingga telah memberikan perhatian khusus kepada kegiatan Lumbung Seni Mbalageni karena kontribusinya nyata dalam pelestarian adat budaya lokal.

“Apa yang dilakukan teman-teman Mbalageni bukan isapan jempol. Mereka sudah dipercaya mengisi berbagai event budaya, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hidup dengan seni. Tanpa seni, hidup akan terasa sepi,” tutur Bapak Aprit.

Acara ditutup dengan ucapan terima kasih dari seluruh pihak yang hadir. Paguyuban berharap kegiatan rutin ini dapat menjadi contoh positif bagi pelaku seni di wilayah lain dalam menjaga dan melestarikan budaya bangsa.

“Lumbung Seni Mbalageni, Salam Budaya… Lestariii!”

(Gandul)

Baca Juga

View

Posting Komentar

0 Komentar

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan