Pengunjung Keluhkan Menurunnya Kenyamanan di Kawasan Wisata Menara Pandang Purwokerto Akibat Pedagang Tidak Tertata

[Foto : Lapak Pedagang Yang Tidak tertata di Menara Pandang Purwokerto]
Purwokerto | Jurnaljawapes.com – Ketidaknyamanan mulai dirasakan pengunjung kawasan wisata Menara Pandang Purwokerto akibat semakin banyaknya pedagang yang berjualan tidak pada tempatnya. Kondisi ini dinilai mengganggu kenyamanan, estetika, dan kelancaran aktivitas wisatawan, sehingga menimbulkan keluhan dari berbagai pihak.

Keluhan tersebut disampaikan langsung oleh sejumlah pengunjung kepada awak media, Jumat (21/11/2025). Mereka menilai kawasan wisata yang seharusnya menjadi ruang publik yang nyaman kini berubah menjadi area yang semrawut dan tidak tertata.

Salah satu pengurus internal, yang enggan disebutkan namanya, turut menyampaikan bahwa situasi ini sudah berlangsung beberapa waktu terakhir. Menurutnya, aktivitas pedagang yang tidak mengikuti aturan zona jualan membuat kondisi kawasan semakin padat dan kurang sedap dipandang.

“Kami sangat menyayangkan kondisi ini. Kawasan wisata jadi kurang nyaman karena banyak pedagang berjualan di area yang tidak seharusnya. Ini harus segera dibenahi,” ujarnya.

Tak hanya pengunjung, sejumlah pedagang juga mengungkapkan ketidakpuasan. Mereka mengaku keberatan dengan biaya retribusi yang mencapai Rp450 ribu per bulan, namun penataan lokasi dan kepastian tempat berjualan tidak pernah benar-benar jelas.

Seorang pengunjung berinisial E, yang meminta identitasnya disamarkan, mengatakan ,“Kami wajib bayar retribusi sampai ratusan ribu, tapi lokasi jualan tidak jelas, penataan tidak ada. Musim hujan seperti ini penghasilan turun, sementara beban tetap. Kondisi seperti ini memberatkan kami,” ungkapnya.

Kedua pihak baik pengunjung maupun pedagang sama-sama mengeluhkan lemahnya pengelolaan kawasan wisata. Minimnya sosialisasi, kurangnya pengawasan, serta tidak tegasnya penerapan aturan membuat kawasan wisata tersebut terlihat kumuh dan tidak tertib.

Jika kondisi ini dibiarkan, masyarakat menilai citra Menara Pandang sebagai destinasi favorit di Purwokerto terancam menurun. Ketidakteraturan pedagang dinilai berpotensi mengurangi minat wisatawan karena pengalaman berkunjung tidak lagi nyaman dan aman.

“Kami khawatir jumlah wisatawan turun. Suasana jadi tidak rapi, tidak nyaman, dan terkesan kumuh. Ini tidak baik untuk citra Purwokerto sebagai kota wisata,” ujar seorang warga.

Melihat kondisi tersebut, masyarakat mendesak pengelola kawasan wisata dan pemerintah terkait untuk mengambil langkah cepat. Tuntutan yang disampaikan masyarakat antara lain:

- Penertiban pedagang yang berjualan di area terlarang.

- Pembatasan aktivitas berdagang hanya pada zona resmi yang tidak mengganggu pengunjung.

- Pengawasan rutin untuk mencegah penumpukan pedagang liar.

- Penataan ulang area wisata agar tetap bersih, tertib, dan estetis.

Masyarakat percaya bahwa penataan yang lebih profesional akan mengembalikan kenyamanan pengunjung, meningkatkan citra kawasan, serta memberi keadilan bagi pedagang yang selama ini tertib mengikuti aturan.

“Kami hanya ingin Menara Pandang kembali menjadi destinasi yang membanggakan, bersih, tertib dan layak dikunjungi. Pembenahan ini penting dan mendesak,” tegas perwakilan masyarakat.

Harapan tersebut disampaikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kualitas wisata di Purwokerto, sekaligus dorongan agar pengelola tidak menunda lagi penataan kawasan.

(Gandul)

Baca Juga

View

Posting Komentar

0 Komentar

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan