Presiden Prabowo Dianugerahi Bintang Kebesaran Tertinggi dari Kesultanan Brunei

[Foto : Penganugerahan Penghargaan kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto Dari Kesultanan Brunei Darussalam]

Jakarta | Jurnaljawapes.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima tanda kehormatan tertinggi dari Kesultanan Brunei Darussalam, Darjah Kerabat Laila Utama Yang Amat Dihormati (D.K.), dalam sebuah prosesi kenegaraan yang penuh khidmat. Penghargaan tersebut disematkan langsung oleh Yang Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah.

Penganugerahan ini menjadi simbol eratnya hubungan bilateral yang telah terjalin selama lebih dari empat dekade antara Indonesia dan Brunei Darussalam. Bintang kebesaran tersebut hanya diberikan kepada kepala negara atau tokoh asing yang dinilai berjasa besar dalam memperkuat persahabatan dan kerja sama strategis dengan Brunei.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas kepercayaan dan kehormatan yang diberikan Sultan Hassanal Bolkiah. Ia menegaskan komitmennya untuk terus memperkokoh hubungan Indonesia–Brunei dalam berbagai bidang, termasuk keamanan kawasan, ekonomi, pendidikan, dan kerja sama ASEAN.

 "Hubungan Indonesia dan Brunei bukan sekadar relasi diplomatik, tetapi persahabatan yang tulus dan strategis. Kami berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama dalam menghadapi tantangan global dan memperjuangkan perdamaian serta kemakmuran di kawasan," ujar Presiden Prabowo.

Sebagai sesama anggota ASEAN dan negara dengan kedekatan budaya dan sejarah, Indonesia dan Brunei telah lama menjalin kerja sama yang produktif dalam berbagai sektor. Penghargaan ini sekaligus menjadi penegas peran penting Indonesia di kawasan, serta pengakuan atas diplomasi aktif yang dijalankan Presiden Prabowo dalam membangun harmoni antarnegara sahabat.

Penganugerahan Darjah Kerabat Laila Utama juga mencerminkan kedekatan personal antara Sultan Brunei dan Presiden Prabowo, yang telah terjalin sejak lama, bahkan sebelum keduanya menjabat sebagai kepala negara. Hubungan ini diharapkan menjadi jembatan penting dalam memperkuat diplomasi antarbangsa yang berbasis pada saling menghormati dan kepentingan bersama.

(Redaksi)

 

Baca Juga

View