![]() |
[Foto : H Masdar Bersama Keluarga] |
Kepada Jurnaljawapes.com pada Kamis,(03/07/2025) Masdar menuturkan perjalanan hidupnya yang penuh liku namun sarat pelajaran. Mengawali karier sebagai manajer koperasi pada 1992, Masdar memutuskan untuk mundur dari posisinya pasca reformasi 1998. Ia memilih banting setir dan menekuni bisnis besi tua atau rongsokan, sektor yang saat itu belum banyak diminati.
“Saya buka lapak sendiri dan mulai belajar ikut tender lelang. Saya juga melobi pemerintah daerah, termasuk Bupati, untuk urusan rehab pasar dan proyek-proyek lainnya. Semua saya jalani dengan niat mencari rezeki yang halal dan barokah,” ungkapnya.
Kesabaran dan ketekunan Masdar dalam menekuni usaha rongsokan membuahkan hasil. Ia mampu menunaikan ibadah haji, dan yang paling membanggakan, menyekolahkan keempat anaknya hingga berhasil meniti karier di berbagai instansi bergengsi.
“Putri pertama sudah berkeluarga dan tinggal di Surabaya, yang kedua bekerja sebagai Wakil Sekda di Pemprov Jawa Tengah, anak ketiga bertugas di Kepolisian Bondowoso dan sedang menempuh kuliah, sedangkan anak keempat sudah lulus dan kini ikut pendidikan di IPDN Surabaya,” jelasnya penuh rasa syukur.
Meski telah mencapai banyak hal, Masdar tetap setia menjadi bagian dari Ormas JAWAPES dan aktif melakukan pendampingan sosial di tengah masyarakat, baik di Bondowoso maupun luar daerah. Ia percaya bahwa keberadaan ormas harus membawa manfaat nyata bagi rakyat, bukan sekadar simbol.
“Bondowoso ini kota santri. Saya berharap pembangunan fisik dan non-fisik terus digenjot dengan merangkul semua elemen masyarakat. Jika pemimpin daerah dan rakyat bersatu, saya yakin kesejahteraan akan meningkat,” ujarnya penuh harap.
Masdar juga menyatakan keyakinannya terhadap figur Lora Hamid, tokoh muda yang memiliki akar kuat di dunia pesantren, untuk membawa Bondowoso menjadi kota santri yang gemah ripah loh jinawi.
“Bondowoso terkenal dengan tapenya. Ini potensi besar yang bisa dikembangkan. Saya yakin, jika digarap serius, kita bisa menarik investor dan menjadikan Bondowoso sebagai daerah tujuan pembangunan ekonomi ke depan,” pungkasnya optimis.
Kisah hidup Masdar adalah pengingat bahwa keberhasilan tidak datang secara instan, tetapi melalui proses panjang yang dilalui dengan kerja keras, kesabaran, dan keyakinan kepada Tuhan. Ia adalah cermin nyata dari nilai-nilai yang harus dipegang teguh oleh para insan ormas berjuang, mengabdi, dan terus memberi manfaat.
(Hamim)
View
0 Komentar