PSW Matangkan 7 Tuntutan, Desak Evaluasi Kinerja Pemkab Purbalinga

[Foto : Konsolidasi PSW Mantapkan 7 Tuntutan Warga]

Purbalingga | Jurnaljawapes.com – Satgasus Pasukan Selamet Wahidin (PSW) se-Kabupaten Purbalingga menggelar rapat koordinasi di kediaman Abah Selamet Wahidin Al Hanafi, Desa Mangunegara, Minggu (21/09). Rapat ini membahas konsolidasi dan kesiapan jelang aksi damai yang direncanakan pada 29 September 2025 di Pendopo Kabupaten Purbalingga.

Rapat dihadiri oleh 18 perwakilan PSW dari setiap kecamatan. Dalam konsolidasi tersebut, diputuskan tujuh poin tuntutan utama yang akan disuarakan dalam aksi.

Adapun Tujuh Poin Tuntutan PSW antara lain :

1. Membatalkan kenaikan PBB P2 di Kabupaten Purbalingga.

2. Mengusut tuntas praktik pungli pada proyek fisik maupun nonfisik.

3. Evaluasi menyeluruh terhadap Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD).

4. Meninjau rangkap jabatan di tubuh pemerintahan kabupaten.

5. Evaluasi kinerja seluruh BUMD.

6. Evaluasi kinerja seluruh OPD di Kabupaten Purbalingga.

7. Pembenahan layanan kesehatan rumah sakit serta penambahan kuota anggaran kesehatan untuk masyarakat kurang mampu.

Abah Selamet Wahidin Al Hanafi, selaku pimpinan PSW, menegaskan bahwa seluruh persiapan aksi damai telah matang.

 “Kami menghimbau masyarakat yang akan ikut serta agar tetap menjaga ketertiban. Suarakan aspirasi rakyat tanpa anarkis, agar tujuh poin tuntutan ini bisa didengar dan dipertimbangkan Bupati Purbalingga,” tegas Abah Selamet.

Ia juga berharap Bupati Purbalingga, Mas Fahmi, dapat merealisasikan visi-misi pemerintahannya.

“Paling tidak, satu demi satu program yang dijanjikan dapat diwujudkan, agar masyarakat tahu bahwa pemerintah benar-benar bekerja,” tambahnya.

Sobri, Koordinator Satgasus PSW, menyampaikan bahwa aksi damai tersebut akan diikuti oleh PSW, Forum Pemuda Bersatu (FPB), serta elemen masyarakat Purbalingga.

“Intinya semua sudah siap. Aksi ini murni untuk kepentingan masyarakat luas, bukan kepentingan kelompok,” jelasnya.

Dukungan juga datang dari warga. Yadi, salah satu warga Desa Baleraksa, Kecamatan Karangmoncol, menilai aksi ini sebagai bentuk kritik yang sehat.

“Kami mendukung unjuk rasa ini, asal tidak anarkis. Yang penting benar-benar menyuarakan kepentingan rakyat Purbalingga,” ungkapnya.

Rapat konsolidasi ditutup dengan doa yang dipimpin Ustadz Mahdum, dengan harapan aksi damai berjalan lancar, tertib, dan membawa manfaat bagi masyarakat.

(Josaphat H.S)

Baca Juga

View