Ultah ke-41 Desa Karangjati, Sinergi Warga dan Pemuda Wujudkan Perayaan Penuh Makna

[Foto : Kuyatip Kepala Desa Karangjati Pandaan]
Pasuruan | jurnaljawapes.com - Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, tengah bersiap menyambut Hari Lahir (Harlah) ke-41 yang akan digelar pada 18 Juli 2025 mendatang. Meski digelar secara sederhana, semangat gotong royong dan antusiasme warga menjadi kekuatan utama dalam menyukseskan momen tahunan yang sarat makna ini.

Berbagai agenda menarik telah disiapkan oleh panitia Harlah, antara lain:

- Khotmil Qur'an sebagai bentuk spiritualitas dan rasa syukur warga

- Kirab Tumpeng, tradisi simbolik keberkahan dan kebersamaan

- Sedekah Kuliner, ajang berbagi dan mempererat solidaritas sosial

- Pagelaran Campursari yang menggambarkan kekayaan budaya lokal

- Wayang Kulit, warisan seni adiluhung yang kali ini turut disokong oleh anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi

Karang Taruna Jati Anom, sebagai motor penggerak pemuda di Desa Karangjati, tampil di garda terdepan dalam menyukseskan setiap rangkaian kegiatan. Ketua Kartar, Boneng, menyampaikan bahwa acara ini bukan hanya momentum seremonial, melainkan juga ajang memperkuat sinergi antar generasi.

"Kami berharap Harlah ini berjalan aman, lancar, meriah, dan tentunya membawa keberkahan. Bukan hanya pemuda, seluruh elemen desa mulai dari pemerintah desa, masyarakat, hingga perusahaan-perusahaan di Karangjati turut bahu membahu. Support mereka sangat luar biasa," tegas Boneng.

Sementara itu, Kepala Desa Karangjati, Kuyatip, menyampaikan rasa bangga atas antusiasme dan kekompakan warganya. Ia mengakui, meskipun perayaan tahun ini digelar lebih sederhana dibanding tahun-tahun sebelumnya, namun nilai kebersamaan justru terasa lebih kuat.

"Tahun ini saya tidak bisa ikut tampil ngeremo karena faktor usia," ujarnya sambil tertawa ringan. "Tapi yang terpenting adalah bagaimana kita menjadikan Harla ini sebagai penguat kerukunan dan kebersamaan di tengah masyarakat."ujar Kepala Desa 

Semangat sederhana namun bermakna, gotong royong yang tak lekang oleh waktu, dan dedikasi tanpa pamrih dari seluruh unsur desa menjadi bukti bahwa usia ke-41 bukan sekadar angka melainkan simbol perjalanan panjang yang terus disemai dengan cinta, budaya, dan persaudaraan.

(Hamim)

Baca Juga

View

Posting Komentar

0 Komentar

Pujo Asmoro

Pimprus Media Jurnal Jawapes. WA: 082234252450

Countact Pengaduan